Amazing Girl [BTS] ✔️

43

.

.

.

.

.

1 bulan kemudian....

"Taehan ireona ppalli!" Teriak Yeonmi.

"Iya aku bangun" teriak Taehan.

Yeonmi dan Taehan kini sudah tinggal satu rumah. Setelah luka2 Yeonmi sembuh, dia meminta Lusi membeli sebuah rumah ditengah kota Seoul untuk kehidupan barunya.

Tap tap tap...

Cup..

"Selamat pagi noona" sapa Taehan tak lupa memberikan kecupan selamat pagi untuk Yeonmi.

"Selamat pagi!"

"Apa yg noona masak?"

"Noona masak__"

Tok tok tok...

"Tae, bisa bukakan pintunya"

"Nee noona!"

Taehan berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Daddy" pekik Taehan.

"Hai!"

"Ayo masuk dad!"

"Siapa yg datang Tae?" Teriak Yeonmi.

"Daddy yg datang noona"

"Kenapa daddy tidak memberitahuku kalau mau datang kesini eoh" omel Yeonmi.

"Daddy memang sengaja"

"Ih kebiasaan"

"Sudahlah! Aku sudah lapar. Ayo kita sarapan!" Sahut Taehan.

"Baiklah! Ayo semuanya duduk!" Ucap Yeonmi.

.

.

Flashback on...

Kelompok elite membawa Bloody, ketua organisasi dan orang2 yg terluka kerumah sakit. Selama satu jam mereka menunggu didepan ruang operasi. Bloody dan ketua organisasi sedang ditangani oleh dokter.

Ceklek....

"Dokter bagaimana kondisi mereka?" Tanya Stela.

"Kondisi pasien sedang kritis. Berdoa saja pasien mampu melewati masa kritisnya"

Jantung Stela dan yg lain seakan berhenti. Detik kemudian seorang suster keluar dengan wajah panik.

"Dok, detak jantung pasien melemah"

"Apa?"

Dokter segera masuk kedalam ruangan meninggalkan orang2 yg sedang merasa cemas.

Mereka kembali menunggu. Secara bergantian mereka membersihkan diri dan menunggu kemunculan dokter. Penantian mereka berakhir. Dokter keluar dan mengatakan kalau Bloody dan ketua organisasi berhasil melewati masa kritisnya.

Semua bisa bernafas lega.

Tiga hari setelah keadaan yg menegangkan itu. Kondisi Bloody dan ketua sudah mulai membaik. Saat ini Stela sedang menemani Bloody sambil memotong apel dan menyuapkanya untuk Bloody.

Ceklek....

Pintu terbuka dan memperlihatkan Revan yg datang bersama__