ALGIS-BAGIAN 04

7.9K 572 135
                                    

Jangan pernah lelah berjuang ya gaes! Inget banyak orang yang menyerah.



DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ikut kita makan diluar, gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ikut kita makan diluar, gak?"

Regina menatap putri satu-satunya yang duduk di sofa tepat disamping cowok berkaos hitam yang akan menjadi anak tiri nya. Melihat mereka berdua akrab membuat hatinya sedikit senang.

"Kalian kalau mau ikut ayo." timpal Hardi. Laki-laki berkemeja abu-abu yang sudah merangkul mesra wanita disampingnya.

Elin yang hendak menjawab pun harus terhenti saat Jovan mencengkram tangannya dari belakang. Sial!

"Kita dirumah aja," sahut Jovan lebih dulu.

"M-mah Elin ingin," suara Elin tercekat saat cengkraman Jovan semakin kuat dilengan kanannya. Bahkan ia merasakan kuku cowok itu mendam dikulitnya.

"Ingin apa Elin?" tanya Om Hardi.

"I-ingin dirumah m-maksudnya, hehehe."

Akhirnya hanya kata itu yang keluar dari bibir Elin. Memberikan senyum paksanya lebih tepatnya menahan ringisan akibat Jovan yang masih mencengkram tangannya.

"Yaudah kita pergi dulu ya." pamit kedua paruh baya yang sudah rapi.

Elim hanya mengangguk. Begitu kedua orang tua itu pergi dari sana Elin buru-buru bangun dari duduknya. Tapi semua itu tak bisa saat Jovan menahan tangannya.

"Mau kemana? Disini aja El."

"Lepas!"

"Gak akan."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang