ALGIS-BAGIAN 46

5K 341 195
                                    

Hukum memang bisa dibeli tapi nyawa tidak bisa diganti.

—Algis Keivan Prasafi

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu pagi di bawah sinar matahari tepatnya di halaman depan rumah, Saga terus melakukan gerakan push up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu pagi di bawah sinar matahari tepatnya di halaman depan rumah, Saga terus melakukan gerakan push up. Cowok itu mengenakan kaos singlet putih dipadukan celana training hitam dengan garis putih tiga di bagian samping.

Pelipis hingga rahangnya telah dibanjiri oleh keringat. Belum lagi leher, kedua lengannya yang berotot serta punggungnya yang mana membuat kaos putih itu basah hingga mencetak jelas bentuk tubuhnya yang kekar.

Tidak jauh dari Saga ada Leo yang sedang mencuci mobil. Sesekali Leo menatap putra angkatnya yang begitu fokus.

"Adik kamu mana, Ga?" tanya Leo

"Ada di kamar masih tidur, Pah." sahut Saga

"Bangunin adik kamu sana. Mama mu lagi masak nanti kita sarapan bareng."

Saga seketika menghentikan gerakannya dan memilih duduk dengan kaki berselonjor dimana tangan kanannya menjadi penyangga badannya.

Saga menunduk menarik napas nya dalam-dalam. Akhirnya Saga bangkit dari duduknya melangkah mendekat ke arah Leo dan duduk di undakan lantai teras menghadap Papanya yang sedang menggosok kaca depan dengan busa yang penuh sabun.

"Loh kok malah ngelihatin Papa."

Saga tersenyum tipis.

"Pah."

"Kenapa? Papa tahu nih kalo kamu seperti ini pasti ada sesuatu. Bilang sama Papa ada apa?" Leo mengambil selang yang sudah ia sambungkan ke keran air dan mulai menyirami mobil pribadi nya.

"Saga mau ngomong sesuatu."

"Ngomong aja, Ga. Pasti Papa dengerin kok."

"Ada banyak hal yang ingin Saga kasih tahu ke Papa."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang