ALGIS-BAGIAN 32

6K 430 16
                                    


DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hei kalian,"

Panggilan itu membuat Leo dan Kakek Ferdi sontak menoleh ke sumber suara. Didepan gerbang berdiri Saga dengan tampilan kacaunya.

Cowok itu mengenakan kaos putih dengan celana jeans hitam robeknya. Hoodie merah milik cowok itu sudah tergeletak di bawah tepat disamping sepatu Converse hitamnya.

Jangan lupakan wajah serta jalannya yang sempoyongan seperti orang mabuk. Benar saja aroma alkohol menyeruak ke indra penciuman Kakek Ferdi begitu Saga berdiri didekatnya.

"Kakek apa kabar? Makasih ya udah jagain Algis. Maafin Saga yang pergi beberapa hari tanpa pamit ke Kakek." Saga mendusel di pundak Kakek Ferdi.

"Kakek baik-baik, kamu kemana aja sampai kurus seperti ini. Kenapa kamu mabuk, Ga?"

Saga menjauhkan kepalanya dari sana menatap Kakek Ferdi dengan senyum lebar seolah bahagia. Kedua tangan Saga kini memegang pundak Kakek Ferdi, "Siapa yang mabuk Kakek, Saga gak mabuk tahu. Saga cuma puyeng aja kok Kek serius."

"Muah. Lope-lope buat Kakek." Saga memberikan kiss jarak jauh ke arah Kakek Ferdi.

"Tangkep Kek tangkep lopenya. Tuh lopenya terbang ke arah Kakek. Aaa tangkep Kek sebelum meletus." ucap Saga benar-benar ngelantur.

Kakek Ferdi mengusap lembut kepala Saga, "Kakek anter kamu ke kamar ya? Kamu kayanya harus istirahat."

"Kakek gak sayang sama Saga? Kok lope nya gak di tangkep?" Saga mengerucutkan bibirnya seolah sedih.

"Siapa bilang? Kakek sayang kok sama Saga. Kakek sayang sama cucu-cucu Kakek. Nih ya Kakek tangkep lope nya." Kakek Ferdi segera membuat gerakan seolah menangkap love yang ada di pikiran Saga. Padahal hanya ada nyamuk yang berterbangan disekitar mereka.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang