DniarDniar
HAPPY READING
Jam dua belas malam Algis baru sampai dirumahnya yang tampak begitu sepi. Orang rumahnya sudah masuk ke kamarnya masing-masing bahkan lampu ruangan dalam sudah mati membuatnya buru-buru menuju lantai atas.Sebelum memasuki kamarnya Algis menyempatkan melihat abangnya dengan membuka sedikit pintu yang berada tepat di samping kamarnya. Ternyata abangnya belum tidur bahkan cowok itu tengah berdiri di dekat jendela dengan posisi membelakanginya. Abangnya terlihat begitu serius dengan telponnya ntah apa yang sedang dibicarakan hingga kehadirannya belum disadarinya.
"Gue gak nerima penolakan. Gue beli motor itu sengaja buat lo," ucap Saga sedikit penekanan. "Yaudah kalo emang lo gak mau nerimanya tinggal lo jual atau lo buang motornya."
Algis mengerutkan alisnya. Abangnya ini sedang bicara dengan siapa? Karna jujur telinganya tidak bisa mendengar suara diseberang sana. Tapi tunggu dulu tadi abangnya bilang motor? Jangan bilang motor yang sama sepertinya yang abangnya belikan untuk hadiahnya. Oh pantes motor itu sudah tidak ada di garasi. Abangnya kasih ke siapa?
"Untuk hari ini terimakasih infonya. Buat kedepannya lebih teliti lagi dan jangan sampai terlewat sedikitpun info tentang mereka. Selalu awasi karna gue gak mau sedikitpun mereka senang. Telponnya gue tutup." Saga langsung menutup telponnya dan menyandarkan bahunya pada jendela.
"Lo salah bermain sama gue. Jangan karena gue diam bukan berarti gue gak lindungi dia. Kita lihat apa yang akan gue lakuin sama lo. Tunggu aja." batin Saga
"Bang?" panggil Algis
Saga sontak membalikkan badannya dengan wajah terkejut. Saga buru-buru mengubah raut wajahnya dengan seulas senyum tipis.
"Eh lo dek. B-baru pulang? Kok gue gak denger suara motor lo?." tanya Saga
Algis menatap abangnya serius, melangkah masuk dan merebahkan tubuhnya di ranjang abangnya. Melihat adiknya hanya diam saja Saga kembali bersuara. "Udah dari tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGIS ✓
Teen FictionKALAU MAU SUKSES JANGAN COPY PASTE ⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA⚠️ # JUHAR SERIES 1 Algis Keivan Prasafi, kepala yayasan disekolah nya sendiri sekaligus ketua geng Juhar. Cowok yang terkenal galak, emosian dan keras kepala. Hatinya dipenuhi rasa dendam d...