ALGIS-BAGIAN 14

6.4K 459 18
                                    

Hal seru terlihat dari gapaian tangan sahabat. Menyambung tawa dengan sebuah rangkulan. Bukan terpikat oleh cinta yang sempit.
Bahagia tidak, kecewa iya.

-JUHAR

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brak!!!

Bunyi kencang hasil gebrakan dimeja kantin yang disebabkan oleh Nada membuat seisi kantin menoleh padanya. Banyak siswi berbisik karna Nada melakukan itu tepat dimeja pojok kiri yang dipenuhi oleh anak-anak Juhar.

Mata cantik beriris coklat itu menatap tajam cowok didepannya dengan nafas memburu.

"Ikut gua!" tegas Nada pada Saga.

Cowok yang diajak bicara hanya menatap balik dengan ekspresi datarnya. Matanya melirik sekilas Adrea yang terlihat menunduk dibalik punggung cewek didepannya itu sebagai pelindung.

"Eh eneng Nada sama eneng Adrea," cengenges Haidar. "Mari-mari duduk, kita ngupi-ngupi sambil makan kuaci."

"Asek playboynya keluarkan. Gas keun Dar!" kata anak Juhar lainnya lalu tertawa. Beberapa anak juga melemparkan kulit kacang pada cowok itu.

"Inget pacar dadargulung!" Fauzi menjitak kepala Haidar, adik durhaka memang.

"Adrea suka maen tiktok ya? Koleb yuk sama gua," ajak Anak Juhar yang bernama Geri, cowok itu lumayan ganteng. Putih, tinggi, telinga bertindik dengan tatto bintang ditangan samping bawah dekat telapak tangan.

"Asek kan Geri yang ngegas," ucap Ian sesekali memindahkan permen gagang dimulutnya kekanan dan kekiri. "Udah langsung tembak aja, Ger."

"Kemana?!" tanya Saga yang baru angkat bicara.

Semua diam menatap kearah Saga tapi tidak dengan Algis. Cowok itu tetap fokus pada makanannya. Meski tempat yang mereka duduki hanya dihalangi oleh Fauzi, Algis tetap diam dan fokus menghabiskan makanan yang tadi ia pesan.

"Ikut gue ke ruang BK. Sekarang!" tegas Nada.

Dibelakangnya Adrea menyikut tangan itu, berharap Nada tidak marah-marah yang semakin mengundang tatapan murid disekitarnya. "Nad gapapa si. Pipi gua juga udah gak sakit-sakit amat kok," bisiknya.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang