ALGIS-BAGIAN 49.

4.8K 374 337
                                    

Siapa yang nungguin ALGIS update?

Sejauh cerita Algis aku gak tahu kalian dari daerah mana aja. Kalau boleh tahu kalian dari mana aja? Aku dan anak Juhar dari Tangerang Selatan. Salam hangat untuk kalian🤗🏴‍☠️

Pengen aku update cepet?
Ramaikan dengan Vote and komen kalian ya geulis :)

Terimakasih, i love you three thousand ❤️

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dihalaman depan rumah Algis berulang kali Nada mengusap air matanya menatap nanar pintu rumah Algis yang tertutup karena ditutup oleh cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih dihalaman depan rumah Algis berulang kali Nada mengusap air matanya menatap nanar pintu rumah Algis yang tertutup karena ditutup oleh cowok itu. Nada menarik napasnya panjang berusaha menghilangkan rasa sesak di dadanya.

Kalau nanti kita belum juga berkabar tandanya kita selesai.

Mengingat itu membuat air mata Nada semakin menetes, meskipun itu sekedar ucapan tapi dirinya benar-benar khawatir dan takut jika ucapan itu akan menjadi kenyataan. Menghiraukan air matanya Nada memakai helm chargloss dan menaiki motor Vespa matic nya.

Pak Udin yang melihat tamu majikannya ingin pulang segera membukakan pagar.

"Neng kok mainnya cepet banget?" tanya Pak Udin. Pak Udin kaget hingga pupil matanya sedikit melebar. "Loh loh kok nangis si enengnya. Bukannya tadi ketemu sama den Algis?"

Cewek bersweater putih lengan balon yang dipadukan dengan celana jeans kulot snow blacknya itu hanya membalas dengan senyuman meski jejak air mata masih ketara jelas di pipinya.

"Saya balik dulu ya, Pak." pamit Nada

"Lagi kondisi kayak gini neng yakin mau pulang? Mending Neng tenangin diri dulu saya cuma takut neng kenapa-napa." tutur Pak Udin

"Gapapa, Pak. Terimakasih perhatiannya. Saya pulang dulu." 

Pak Udin mengangguk kaku. "I-iya neng. Hati-hati ya neng bawa motornya. Aduh Bapak teh khawatir pisan gitu sama nengnya."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang