ALGIS-BAGIAN 37

6K 469 132
                                    

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum!" salam Saga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum!" salam Saga

Ketiga orang yang berada di ruang tengah langsung menoleh ke sumber suara. Algis yang baru muncul dari pintu juga ikut di tatap.

"Sini kalian berdua!" ucap Kakek Ferdi

Algis menyengir lebar seakan tau apa yang ingin Kakeknya bicarakan. Apalagi nada itu terkesan dingin penuh penekanan. "Kakek maen Kek? Pasti kangen ya sama Algis?" ucap Algis berusaha mencairkan suasana.

"Sini kalian." tekan Kakek Ferdi sekali lagi.

"Maju Bang." bisik Algis mendorong Saga untuk maju lebih dulu. Mereka berdua kini menyalimi Leo dan Gisel.

"Kenapa baru pulang sayang? Bajunya kalian lepas dimana. Udahan memangnya acara foto-foto bareng sama anak-anak Juharnya?" tanya Gisel heran melihat penampilan kedua putranya.

Pagi tadi soal pergi ke sekolah Algis dan Saga memang kompak untuk berbohong dengan alasan ada acara foto bareng sama anak-anak Juhar. Karena jika tidak begitu mereka tidak diijinkan keluar selama skorsing apalagi memakai seragam sekolah.

"Baju ada kok Mah. Aku sama Abang tadi abis olahraga bareng aja didepan makanya lepas baju. Iya kan Bang?." Algis menatap Saga meminta persetujuan pada cowok itu.

"Iya abis olahraga tadi didepan Mah." sahut Saga. "Olahraga dorong motor dari halaman ke garasi." lanjutnya dalam hati.

"Olahraga apa kalo Kakek boleh tahu?"
Dari tempat duduknya Kakek Ferdi melipat kedua tangannya di depan dada, menatap kedua cucunya dengan alis terangkat sebelah.

"Oh olahraga hahah itu olahraga anu," ucap Algis sambil tertawa garing, menatap Saga dengan mata yang berkedip-kedip.

"Olahraga anu apa?" tanya Kakek Ferdi

"Badminton." 

"Tenis meja."

Algis dan Saga berucap barengan. Mendengar itu Kakek Ferdi makin menatap intens kedua cucunya.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang