ALGIS-BAGIAN 08

7.2K 543 34
                                    



DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Algis kembali mematut dirinya didepan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Algis kembali mematut dirinya didepan cermin. Seragam sekolah sudah melekat rapi ditubuh tegapnya, tak lupa sepatu converse putih terpasang dikedua kakinya. Dasi abu-abunya ia masukkan secara asal kedalam saku celana yang membuat dasi itu tidak masuk secara penuh hingga memperlihatkan ujung dasinya yang keluar.

Sebelum keluar tangannya menyambar kunci motor dan juga jaket hitam kesayangannya. Menuruni anak tangga satu persatu, dibawah sana tepatnya dimeja makan sudah ada yang menunggunya untuk sarapan.

Baru saja dirinya mendudukan bokongnya ucapan sudah keluar dari laki-laki paruh baya yang tak lain Kakeknya.

"Kakek ngerti perasaan kamu kemarin. Tapi kamu juga harus bisa mengontrol emosi kamu sendiri. Kakek gak mau kamu terluka hanya karna memikirkan kejadian-kejadian yang memang tidak akan bisa kembali," ucap Ferdi.

"Jangan menyiksa diri kamu Algis." lanjutnya.

Algis diam, mengambil roti tawar dan mengoleskan selai cokelat diatasnya. Memakannya perlahan dan meneguk susu cokelat kesukaannya sejak kecil.

"Cobalah untuk menerima semuanya." tambah Kakek Ferdi.

Algis berhenti mengunyah, matanya menatap lurus Kakeknya. "Kenapa semua orang nyuruh aku untuk menerima? Kenapa kalian gak ngasih kesempatan sama aku untuk melakukan?"

"Karna kita tahu cowok emosian kaya lo cuma bisa melukai diri sendiri. Kita gak ngasih kesempatan bukan karna hal lain Gis, tapi karna kita gak mau kehilangan untuk kedua kalinya." jelas Saga

Saga tiba-tiba muncul dari pintu utama dengan badan yang sudah berbalut seragam sekolah sama seperti Algis. Mengenakan sepatu converse panjang berwarna hitam dengan celana abu-abu pensilnya. Cowok itu menyalimi Kakek Ferdi dan duduk tepat disamping Algis.

"Dendam boleh tapi jangan lo jadiin ambisi terus lo lambungin. Percuma aja karna hati lo sendiri yang akan merasakan sakitnya. Shadam meninggal emang udah takdirnya." jelas Saga sedikit penekanan di setiap katanya.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang