ALGIS-BAGIAN 39

5.6K 409 40
                                    

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini selesai mandi Algis kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang ditemani serial spons kuning yang bekerja di bikini bottom yang memiliki sahabat bintang laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini selesai mandi Algis kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang ditemani serial spons kuning yang bekerja di bikini bottom yang memiliki sahabat bintang laut. Selama menonton Algis berguling kesana kemari, mengubah posisi tidurnya bahkan memutar badannya 360° derajat.

Huh!

Algis mendesah lelah melempar bantal guling nya. Mengganti channel lain ternyata ada film dua anak kembar berkepala botak yang masih saja duduk di bangku TK. Padahal film ini sudah ada sejak dirinya masih duduk dikelas 2 SD dan sampai sekarang dirinya sudah kelas 11 SMA film dua anak kembar ini masih saja duduk di bangku TK.

Tanam tanam ubi~
Tak perlu di bajek
Orang berbudi
Kita berbahasa

Suara tv memenuhi kamar Algis. Merasa ada yang kurang akhirnya Algis keluar kamar menuju dapur untuk mengambil cemilan. Meski dirinya sudah sarapan dengan nasi goreng dan roti tawar tapi rasanya masih kurang. Algis membuka kulkas ternyata ada beberapa stok cemilan milik Saga. Didalam sana ada minuman sprite kaleng, yakult, es cream, coklat, dan juga beberapa ciki. Karena tidak ada yang menarik akhirnya Algis memutuskan untuk mengambil yakult dua.

Selama menuju kamarnya Algis bernyanyi sesekali menenggak minuman yakult nya.

"Semarakkan hari ini. Kita nyanyi ramai-ramai. Goyang badan gerak kaki. Kita nyanyi lagu damai~" nyanyi Algis saat otaknya terngiang-ngiang lagu itu, "Anjay enak juga lagunya kak Ros." Algis terkekeh pelan.

Algis membelokan kakinya begitu melihat kamar Saga terbuka. Ternyata Abangnya sedang push up dimana cowok itu bertelanjang dada dengan celana training hitamnya. Jangan lupakan keringat yang sudah membanjiri wajah, leher bahkan badan cowok itu.

87, 88, 89, 90, 91...

Saga terus menghitung dengan badan yang terus melakukan gerakan push up. Begitu sampai ke hitungan seratus cowok itu langsung terkapar di lantai. Membalik tubuhnya hingga terlentang dengan napas terengah-engah.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang