ALGIS-BAGIAN 34

6.6K 440 48
                                    

Dari perpisahan kita yang sebentar, kita belajar banyak dari beberapa hal ;
Bagian mana yang harus di perbaiki dan bagian mana yang memang harus disudahi. 

—Algis Keivan Prasafi.

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu lebam kenapa?" tanya Algis

Luka memar yang berada di lengan Elin menyita perhatian Algis sementara yang di tanya hanya tetap pada posisinya menyembunyikan wajahnya di tangan mereka yang saling tergenggam.

"Elin." panggil Algis

Merasa kembali diabaikan Algis segera menarik tangannya menjauh. Barulah gadis itu mengangkat wajahnya yang sembab dengan mata yang memerah akibat nangis.

"Oh ini. Ini gapapa kok," Elin menyeka air matanya. "Ini cuma jatoh di rumah terus ke bentur meja." jawab Elin mengusap lebam ditangannya sambil memberikan senyum menyakinkan.

Algis menarik nafas dalam memberikan tatapan tak terbaca pada gadis itu. Suasana yang sepi di dalam perpustakaan semakin membuat Elin gelisah di tempat duduknya.

"Maju sini." titah Algis

"Ngapain?" bingung Elin

"Majuan aku bilang." Algis berkata lebih tegas.

Mau tak mau Elin menurut untuk memajukan sedikit kursinya. Karna masih terlalu jauh Algis kembali menyuruh cewek itu untuk lebih dekat lagi.

"Lagi."

"Udah."

"Lagi majuan."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang