Sebelum nyawa tumbang dendam tidak akan padam.
—JUHAR
DniarDniar
HAPPY READINGBesok harinya tepat pulang sekolah anak-anak Juhar langsung menuju bascamp. Tempat tongkrongan mereka dimana itu adalah sebuah ruangan yang penuh coret-coretan pilox dengan berbagai gambar, bahkan diruangan itu terdapat tulisan juhar yang cukup besar. Bendera Juhar bergambar burung elang berwarna merah-hitam itu terbentang ditembok. Disamping-samping itu ada puluhan bingkai yang menjadi lapis foto-foto mereka semua. Ada satu bingkai besar dimana didalamnya terdapat foto cowok berseragam SMA yang tengah tersenyum manis dengan background Warmon. Cowok itu adalah Shadam.
Begitu sampai mereka menyiapkan senjata mereka masing-masing. Saat sibuk mempersiapkan senjata tiba-tiba ponsel Algis berbunyi. Tertera nomor tidak dikenal disana. Menggeser tombol hijau dan meletakannya ketelinga.
Silaturahmi kita kali ini tangan kosong.
Jangan lupa datang tepat waktu, kawan.Tutt tutt tutt
Algis menggeram saat cowok itu memutus sambungan secara sepihak. Tentu saja orang itu adalah Feri. Tangan kanannya Jovan di geng Kaljon.
"Dari siapa?" tanya Saga.
"Feri. Dia bilang tawuran kali ini gak pakai senjata. Kita simpen kembali senjata kita," ucap Algis.
Anak-anak Juhar menatap heran ketuanya. Anak-anak Kaljon itu licik lebih licik dari seekor kancil yang selalu mengelabui buaya.
"Yakin? Kalau mereka bohong gimana?" tanya Haidar.
"Yakin." kata Algis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGIS ✓
Teen FictionKALAU MAU SUKSES JANGAN COPY PASTE ⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA⚠️ # JUHAR SERIES 1 Algis Keivan Prasafi, kepala yayasan disekolah nya sendiri sekaligus ketua geng Juhar. Cowok yang terkenal galak, emosian dan keras kepala. Hatinya dipenuhi rasa dendam d...