ALGIS-BAGIAN 20

6.7K 456 74
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DniarDniar
HAPPY READING

Algis bangun dari duduknya. Terlihat jelas sebuah kekecewaan yang besar dimata cowok itu pada kedua pasangan yang baru saja memperlihatkan bagaimana panasnya ciuman mereka.

"A-aku mau kembali ke sekolah. Ka-kamu langsung pulang aja." ucap Elin pada Jovan lalu berjalan cepat tanpa menoleh sedikitpun pada Algis yang menatapnya.

Maafin aku Algis maafin aku.
Aku melakukan ini semua karna gak mau kamu kenapa-napa. Anak-anak Kaljon terlalu licik.

Jovan melangkah kedepan Algis saat Elin sudah jauh dari pandangannya. "Ciuman pertama Elin gua yang ngambil gapapa, Gis?"

Rahang Algis mengeras.

"Makanya pacaran jangan munafik. Gak usah sok suci. Berasa jadi pahlawan jagain cewek? Gak mau nyentuh sebelum halal. Cih! Munafik banget lo jadi ketua."

"Jaga omongan iblis lo." tajam Algis.

"Munafik ataupun enggaknya gua, itu bukan urusan lo. Gua gak perlu merasa jadi pahlawan buat jagain cewek gua karna gua emang akan jadi pahlawan buat dia. Karna itu udah jadi tanggungjawab gua sebagai orang yang dicintainya dan mencintainya."

"Cowok baik itu gak ada yang mengatasnamakan nafsu dengan dalih cinta. Dia akan benar-benar menjaga apa yang dia cinta. Beda sama lo yang mencintai cewek hanya karna nafsu. Bebas melakukan apapun dengan bangganya padahal baru punya status kecil yang bahkan kata memiliki aja gak cukup kalau bukan dengan ikatan."

"See, bisa bedain mana cowok berengsek atau enggaknya?" tanya Algis dengan alis terangkat.

"Dan lo harus sadar sama ucapan lo. Cowok kaya lo itu termasuk dari salah satu cowok paling berengsek." final Algis dengan senyum kemenangan.

Jovan menarik kerah seragam Algis. Tersenyum miring dengan mata yang tak lepas dari manik hitam didepannya. "Tapi nyatanya? Yang berengsek yang menang, bro!" ucap Jovan.

Algis terkekeh sambil melepas kasar tangan itu dari seragamnya. "Menang dengan cara licik apa bangganya? Meskipun gua kalah setidaknya gua tahu caranya berjuang buat bahagiain dia."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang