ALGIS-BAGIAN 40

7K 478 157
                                    

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehabis kejadian di lorong tadi mereka berdua benar-benar saling diam tidak ada pembicaraan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehabis kejadian di lorong tadi mereka berdua benar-benar saling diam tidak ada pembicaraan sama sekali. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Algis ucapkan namun Nada sendiri memilih untuk pulang. Algis yang tidak bisa menolaknya hanya bisa menyetujui dengan syarat Nada mau di antar pulang olehnya.

Sikap diam Nada dari keluar parkiran sekolah sampai dijalan membuat fokus Algis terbagi menjadi dua. Cowok itu beberapa kali menatap kaca spion hanya untuk memastikan cewek di boncengan nya saat ini.

Sebenarnya tanpa Algis sadari Nada diam karna dirinya malu sudah menangis didepan Algis. Bukan itu saja Nada juga heran sama dirinya sendiri kenapa bisa mengucapkan semua perasaan nya selama ini. Meski keadaan lorong sekolah sepi tapi tetap saja rasa bersalah itu ada. Tidak seharusnya ia mengucapkannya kepada Algis. Seharusnya ia menyimpan semuanya sendiri.

Di lorong tadi Algis emang bilang sayang sama lo, Nad. Tapi bisa aja kan sayang yang dia ucapkan itu sebagai teman? Atau bisa juga sebagai partner drama? Lo gak usah geer dulu. Lo harus inget Algis sayang sama Elin.

"Masih mau diem?" tanya Algis berhasil mengalihkan pandangan Nada yang terus saja menunduk memainkan jari-jari tangannya.

Nada menatap punggung Algis. Bingung mau jawab apa lagipula apa yang harus ia ucapkan? Kata-kata yang ia ucapkan sama Algis tadi terlanjur membuat nya malu setengah mati.

Melihat Nada yang kembali menunduk memainkan jari-jari tangannya membuat Algis langsung meraih tangan cewek itu dan membawanya ke pinggang nya. Menahannya disana hingga posisi mereka benar-benar dekat.

"E-eh ngapain si Gis?!"

"Pegangan lah emangnya apalagi? Dari tadi lo sibuk ngelamun."

"Gue gak ngelamun!"

"Terus dari tadi diem kenapa? Mikirin apa?"

"Y-ya ya gak mikirin apa-apa!"

"Bohong."

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang