ALGIS-BAGIAN 12

6.5K 468 15
                                    

Jangan buatnya luka jika tidak ingin gua bertindak tanpa kata.

—Algis keivan prasafi.

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nak bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nak bangun."

Tepukan lembut dipipi cowok yang tengah tertidur pulas dibangku panjang pos penjagaan membuat cowok itu mengeliat dari tidurnya.

"Enghh." lengguhnya.

Mata coklat itu sontak terbuka lebar dan refleks bangun dari rebahannya saat mendapati seorang wanita didepannya.

"Kamu siapa?" tanya Lusiana pelan.

Masih diambang kesadarannya, cowok berambut jambul sedikit itu mengerjapkan matanya lantas berdiri dan menyalimi tangan Lusiana sopan.

"Saya Algis tante, saya sengaja tidur disini buat minta maaf sama tante soal semalam udah ngajak Nada pergi tanpa pamit. Maaf juga pulangnya terlalu malem. Sekali lagi saya minta maaf tante." Algis memberikan senyum tipisnya.

Selain ingin meminta maaf, dirinya juga ingin menghindari orang-orang rumah. Mungkin jika dinyalakan ponselnya akan menerima puluhan notif dari orang yang memang benar-benar peduli padanya. Itupun jika ada.

"Ya ampun kamu ini, gapapa kok. Eh nama kamu Algis?" tanya Lusiana tersadar akan sesuatu. Matanya meneliti wajah Algis dalam, menatapnya dari atas sampai bawah.

"Iya tante, kenapa memangnya?"

"Oh enggak," Lusiana menggeleng sambil memegang bahu Algis, "Jadi kamu yang sering diceritain sama Nada, dia bilang kamu jelek orang ganteng gini kok, baik pula."

Algis terkekeh pelan, "Tante bisa aja. Nada emang gitu Tante saya aja sampe heran sama cewek kaya dia. Galak, sadis, bar-bar, cerewet, pokoknya dia itu beda sama cewek lain. Tapi kalo sama Induk ayam betina dia samanya Tan," kelakar Algis tanpa sungkan.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang