ALGIS-BAGIAN 17

6K 446 32
                                    

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo. Kenapa diem?"

Saga mengalihkan pandangannya enggan melihat wajah sendu adiknya itu. Tanpa ia sadari cowok disampingnya malah memeluknya erat.

"Makasih Bang." ucap Algis.

Saga memejamkan matanya. Tak lama tangannya terangkat membalas pelukan itu. Lalu memukul-mukul punggung itu pelan.

"Kuat. Lo kuat. Lo harus jadi kuat." ucap Saga penuh ketegasan.

Algis langsung melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar. Tangannya terkepal meninju udara. "Semangat."

Saga yang melihat itu tersenyum kecil. Lalu mengusap pundak cowok didepannya dalam diam. "Yuk masuk."

Mereka kini masuk kepemakaman umum. Melewati jalan setapak tanah merah diantara celah-celah makam. Begitu sampai Algis langsung mendudukan badannya dengan kedua lututnya.

"Hai adek Abang. Gimana kabarnya disana? Pasti tenang. Tapi tetep aja bikin Abang khawatir. Abang minta maaf ya gak bisa jagain kamu lagi tapi Abang janji kok Abang akan jagain kamu dari sini." monolog Algis sambil mengusap batu nisan didepannya yang bertuliskan Shadam Erga Gritamam.

"Kenapa diam? Oh luka diwajah Abang ya pasti?"

"Udah jangan lihatin wajah Abang. Abang gapapa kok. Luka ini cuma kecil. Jadi gak ada yang perlu dikhawatirin. Lagipula kan Abang emang suka berantem jadi wajar kalo sedikit ada lukanya."

"Serius gak sakit Dam. Abang kan kuat."

Suara itu mulai bergetar. Saga hanya diam disamping Algis sambil memalingkan wajahnya kelain arah. Tidak kuat? Tentu saja.

"Abang gak nangis Dam. Air mata ini gak tahu kenapa tiba-tiba jatoh kayanya kelilipan tanah deh. Abang kan udah bilang Dam cuma kelilipan makanya air matanya keluar terus. Abang mana mungkin nangis didepan kamu. Gengsi dong masa Abang nangis didepan adeknya sendiri?"

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang