ALGIS-BAGIAN 24

5.4K 408 139
                                    

Menyesal atau tidaknya.
Aku tetap berada diposisi ini.

—Algis Keivan Prasafi.

DniarDniar
HAPPY READING

DniarDniarHAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yuk masuk." Algis megenggam tangan Nada membawa gadis itu masuk ke Toko kue.

Nada hanya diam menurut kemana Algis membawanya. Begitu masuk mereka tersenyum membalas sapaan resepsionis. Aroma manis kue masuk keindra penciuman mereka yang sangat menggugah selera.

"Mm kue yang enak untuk orang sakit yang mana?" tanya Algis masih megenggam tangan Nada sambil melihat-lihat jajaran kue dirak.

"Yang namanya orang sakit semua makanan pasti dibilang gak enak." ucap Nada.

"Pilihin aja yang mana," ucap Algis

"Buat Elin?" Nada menatap Algis dari samping. Cowok itu tengah melihat sebungkus roti ditangannya.

"Iya," sahut Algis.

Algis meletakan kembali roti ditangannya lalu menatap Nada. "Sebenernya gua ngajak lo keluar buat jenguk Elin. Gakpapa kan?" tanya Algis.

Nada terdiam tak lama mengusung senyum kecil pada Algis. "Iya gakpapa kok."

"Mau beli juga gak?" tanya Algis pada Nada

"Gak usah," tolak Nada halus.

Algis tampak berfikir, "Yaudah nanti beli yang lain buat Mamah." ucap Algis. "Mamah sama Papah sukanya apa?"

"Mana Gua tahu Algis. Lo kan yang kenal deket sama Mamah, Papahnya Elin. Kok nanya gua?!"

"Maksudnya Mamah sama Papah lo, Nada." gemas Algis.

ALGIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang