"Minju,"
"Apa?"
"Gue suka sama seseorang di tempat bimbel gue. Tapi, gue ga berani nyampainnya, soalnya dia terlalu jauh buat gue gapai."
"Gue ga tau harus kasih saran apa, Jaem. Mungkin, lo bisa kebantu kalau baca buku yang judulnya What Should I D...
Perasaan yang tumbuh dari pandangan sesaat, memiliki sekat yang tipis seperti kulit bawang.
Perasaan itu juga memabukkan, seolah-olah menghentikan peredaran waktu seseorang yang jatuh ke dalam rayuannya.
Namun, rasa itu sangatlah tipis adanya. Satu kesalahan saja, langsung merobek dinding pemisah antara suka dan benci. Menggelapkan pandangan, mengelabui hati. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi.
Oh, aku suka dia. Sungguh aku suka. Sialnya, mengapa aku jatuh hanya sepersekian detik saja? Aku bahkan belum mengenal siapa dia. Dan aku... aku tidaklah siap.
Aku tidaklah siap, untuk menukar rasa yang tumbuh ini, dengan ribuan belati yang bisa saja mengancam hati ini. Aku tidaklah siap, untuk melupakan rasa asing yang jarang aku dapati. Aku tidaklah siap, untuk menjauhi seseorang yang sebenarnya bisa menjadi karibku.
To be continue...
Jaemin tertegun begitu lama. Meski bacaan ini memiliki banyak kiasan di dalamnya, pemuda itu sangat mengerti maksud yang ingin disampaikan Si Penulis. Kurang lebih, sama dengan apa yang sekarang dirasakan oleh pemuda itu.
Rasa suka pandangan pertama, belum tentu menjadi kokoh, seperti rasa suka setelah saling mengenal sebelumnya. Terlalu banyak hal yang tidak kita ketahui tentang dia. Ketika kita memutuskan untuk mencari tahu, bisa saja perasaan itu berubah. Sebab itulah, rasa suka pada pandangan pertama sangatlah rapuh.
Kepala Jaemin mendadak pusing. Pusing dengan kenyataan bahwa kisah cintanya tidak berjalan mulus seperti kisah cinta orang lain. Entahlah, mungkin semua ini akibat ia yang tidak terlalu percaya diri... ataukah pemuda itu terlalu cepat mengambil kesimpulan?
Baiklah, pemuda itu mulai membulatkan tekad. Ia harus memastikan semuanya, sebelum perasaan setipis kulit bawang ini lenyap ditelan lubang hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.