Setelah berbulan-bulan bekerja untuk mempersiapkan acara, akhirnya hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Sabtu 7 Juli 2018, adalah hari pertama dari dua hari penuh yang akan penuh dengan kisah mendebarkan.
Pagi-pagi sekali, panitia telah berlalu-lalang ke sana ke kemari. satu persatu peserta mulai berdatangan. Bahkan, masih ada beberapa peserta yang melakukan pendaftaran pada pagi itu. Minju, selaku anak Dekorasi & tamu yang jobless jadi ikut membantu anak sekretariat yang kesusahan.
Sementara Jaemin, selaku panitia desain yang jobless di hari-H acara, memilih untuk membantu panitia konsumsi. Kerugiannya, ia harus berkeliling dan memberikan konsumsi tersebut kepada peserta.
Keuntungannya, jika ada konsumsi yang berlebih, ialah orang pertama yang bisa memanennya.
"Test, test! Jaem, posisi Lo di mana?" Suara Eric muncul dari HT yang dikalungkan Jaemin.
Entah bagaimana cara Jaemin mendapatkan alat komunikasi jarak jauh itu. Seharusnya, hanya ketua divisi yang punya kerja di hari-H yang mendapatkannya, "gue lagi di tenda. Ada apa Ric?"
"Barusan gue lihat mobil konsumsi peserta baru aja datang. Tolong Lo arahin agar diletakkan ke ruang BK, ya?"
"Oke sip!" balas Jaemin gembira.
Akhirnya gue bisa sarapan!
Setelah menemukan mobil catering yang dimaksid Eric, Jaemin dengan sopan meminta petugasnya untuk mengantarkan kue-kue itu ke ruang BK. Dalam sekejap, ruang Bk penuh dengan kotak-kotak snack.
"Test... Jaemin kepada Eric!" ucap Jaemin dengan sedikit bergaya.
"Biasa aja anjer makai HT-nya." Itu bukan Eric, tetapi Jeno yang juga memegang satu HT.
"Kalian berdua bisa ga sih, ga bertengkar di HT?" Komentar Yuri ikut-ikutan. Padahal, gadis kecil itu sedang sibuk melayani meja pendaftaran.
"Udah-udah," lerai Eric. "Apa Jaem?"
"Snack ini jumlahnya berapa?"
"Kalo yang baru dateng itu tuh, lima ratus. Setidaknya hari ini ada seribu snack untuk peserta lomba olimpiade sama cerdas cermat." balas Eric seadanya. Kemudian, pemuda itu mematikan HT-nya.
Jaemin hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian, pemuda itu mengucapkan terima kasih kepada orang catering yang telah membantunya mengangkat kotak-kotak makanan itu.
"Bismillah, semoga Eric ridho gue colong satu."
Penat...
Meja pendaftaran mulai sepi ketika acara pembukaan telah selesai dilaksanakan. Ada sedikit rasa penyesalan karena Minju tidak bisa melihatnya. Namun, ada sedikit kegembiraan tersendiri di hatinya, setidaknya ia telah membantu temant-teman sekretariat yang sedang kewalahan.
Saat ini, gadis itu sedang duduk bersimpuh di lantai sekretariat yang dingin. Ia mulai memainkan ponselnya, melihat apakah ada pemberitahuan atau tidak.
Brrrz!
Sesuatu yang dingin menjalar di pipinya. Minju kaget! gadis itu langsung menoleh ke orang jahil yang telah membuatnya terkejut. Namun, rasa kesal Minju hilang ketika tahu siapa yang baru saja melakukan itu kepadanya.
"Minju lagi capek, Ya?" ucap Jaemin sembari terkekeh kecil. Pemuda itu mulai mengambil tempat di samping Minju.
"Udah liat malah nanya." balas Minju dengan suara yang lambat, namun kesan galaknya masih terasa.
"Galak amat nyai." celetuk Jaemin, sukses dihadiahi cubitan kesal tapi gemas dari Minju.
"Hehe, bercanda doang, elah." balas Jaemin, kemudian kedua tangan pemuda itu mulai meletakkan minuman dingin dan sebungkus roti yang ia bawa. "Kamu belum makan, kan? Makan dulu biar kuat kerja sampai siang nanti."
Minju bergeming. Entahlah, gadis itu sendiri tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikannya. Ia yakin, tindakan kecil Jaemin ini telah sering dilakukan pemuda itu. Namun, hari ini Minju merasakan sesuatu yang bergemuruh di dadanya.
Semburat Kemerahan berlomba-lomba untuk muncul di pipi gadis itu.
"Minju mau Abang suapin?"
Mendengar perkataan Jaemin, Minju langsung saja menyambar roti tersebut dan mulai memakannya. Namun, gadis itu tetap tidak bisa menyembunyikan salting-nya.
Selagi Minju memakan roti tersebut, tiba-tiba Eric datang dan langsung berjongkok di samping Jaemin. Membisikkan beberapa kata yang membuat Jaemin malah tengsin sendiri.
"Lo nyolong satu snack ya?"
Mau tidak mau, Jaemin harus membawa Eric ke tempat persembunyian snack.
01 Agustus 2019
Revised: 22 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
O1. Books (재민 , 민주)
Fiksi Penggemar"Minju," "Apa?" "Gue suka sama seseorang di tempat bimbel gue. Tapi, gue ga berani nyampainnya, soalnya dia terlalu jauh buat gue gapai." "Gue ga tau harus kasih saran apa, Jaem. Mungkin, lo bisa kebantu kalau baca buku yang judulnya What Should I D...