Saat ini, Jaemin sedang berjalan menuju tempat bimbelnya. Padahal hari ini, ia tidak mempunyai jadwal les. Namun, kelas Jaemin akan melakukan ulangan Kimia besok. Tadi, pemuda itu telah mengajak Jeno untuk ikut serta. Sialnya, Jaemin kehilangan jejak Jeno tepat saat bel pulang berbunyi.
"Loh, Via, Lo hari ini juga konsul?" tukas Jaemin terkejut, mendapati Olivia yang sedang duduk manis di salah satu meja konsul ini.
"Eh, Jaemin!" sapa Olivia riang, "iya, hari ini gue konsul Kimia. Soalnya besok ada ulangan di sekolah gue."
"Kok sama?! Kelas gue juga besok mau ulangan Kimia! Eh, jangan-jangan Lo mau konsul sama Kak Wendy, lagi?"
Olivia tertawa. Kepala gadis itu mengangguk-angguk, membenarkan pertanyaan Jaemin.
"Hahaha, jadwal konsul kita jodoh terus, ya? padahal ga janjian loh, ini." Jaemin tertawa kikukーlebih tepatnya menertawai diri sendiri.
"Hahaha, bisa aja Lo, Jaem."
Jawaban yang dilontarkan gadis itu membuat Jaemin tiba-tiba mematung. Pemuda itu berusaha mencerna maksud dari tanggapan Olivia barusan. Apakah gadis itu memberi lampu hijau? atau jangan-jangan tanggapan itu merupakan lampu merah untuknya.
"Lo kenapa berdiri terus? Gamau duduk apa?" ucap Olivia heran, membuat Jaemin langsung tersadar dari lamunannya.
Dengan kikuk yang terlihat ekstrim, Jaemin pun mengangguk, kemudian melangkah untuk duduk di samping gadis itu. "Han Jisung mana? Dia ga ikut konsul?" tanya Jaemin. Tentu saja pemuda itu tahu jika Han Jisung adalah teman sekelas Olivia di sekolahnya.
"Hanjis lagi ada perlu di luar kota. Jadi tadi dia buru-buru pulang." Olivia mengeluarkan buku catatannya, "Jaem, sebelum kakaknya datang, lebih baik kita-kita dulu yang bahas soal, gimana?"
"Gue kira tuh anak bakal nempel 24/7 sama lo, Via." gumam Jaemin lemah, dan ia langsung menyambut Ajakan Via dengan semangat. "Boleh, ayok bahas soal." ucap pemuda itu agar Olivia tidak terfokus pada kalimatnya yang awal.
"Emangnya gue emaknya Hanjis? Ya gak lah!" seru gadis itu sambil mencubit bahu Jaemin kesal. Ternyata, Olivia masih bisa mendengar gumaman Jaemin.
"Ish, Sakit Via!" seru Jaemin, tapi pemuda itu tidak bisa menyembunyikan senyumnya sedari tadi, "ya kan.. bisa jadi Lo pawangnya Hanjis, cuma orang-orang disini ga ada yang tau, kan kan kan?!"
Oke, tingkah Jaemin mulai mengesalkan. "Gue sama Hanjis ga ada hubungan apa-apa kali, Jaem. Pure temen doang, elah."
"Oh, berarti kesempatan buat gue masih ada dong?" gumam Jaemin lebih pelan daripada yang sebelumnya.
Sialnya, Olivia masih bisa mendengarkannya dengan jelas. "Kesempatan apanya?"
"Ga ada. Ayok Via, belajar."
Revised: 15 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
O1. Books (재민 , 민주)
Fanfikce"Minju," "Apa?" "Gue suka sama seseorang di tempat bimbel gue. Tapi, gue ga berani nyampainnya, soalnya dia terlalu jauh buat gue gapai." "Gue ga tau harus kasih saran apa, Jaem. Mungkin, lo bisa kebantu kalau baca buku yang judulnya What Should I D...