「42」at Second Day Of Event

1.1K 196 9
                                    

"Udah gue bilang, gue gamau!"

"Yaelah Jaem. Itu tuh hari besar Lo. Nurut kek ama gue!"

"Ya Lo harusnya juga ngira-ngira, dong! Budget kita berdua tuh, beda. Lo Sultan, gue cuma Ningrat!"

"BODOH, APA BEDANYA COBA?!"

"ARGH, YA BEDA LAH POKOKNYA!"

Teriakan-teriakan tertahan dari dua sejoli itu membuat bingung Minju yang baru saja sampai di sekretariat. Ini masih pagi, apa yang Jaemin dan Jeno perdebatkan?

"Kalian, ngapain?" tanya Minju di ambang pintu.

Mendengar suara gadis itu, Jaemin dan Jeno jadi panik dan salah tingkah.

"Loh, Minju udah dateng? Hehe, ga ada kok.. lagi diskusi sama Jeno makanan apa yang bagus dibeli pas penutupan panitia nanti." balas Jaemin, jelas sekali kegugupannya.

Minju sedikit menyipitkan matanya. Jujur, Minju merasa sedikit curiga dengan gerak-gerik dua sejoli ini. "Kalian..."

Mampus, Jaemin dan Jeno panik seketika.

"...ga nyiapin prank aneh-aneh untuk acara penutupan panitia, kan?" tanya Minju penuh selidik.

"Ya ngga lah!" tanggap Jeno cepat, seperti sedang menutupi sesuatu, "ya gila aja, acara kek gitu dimain-mainin."

Minju masih menyipitkan matanya, tidak yakin dengan pernyataan Jeno barusan. Namun, lima detik berikutnya, gadis itu memutuskan untuk melangkah masuk ke dalam dan meletakkan tasnya di temat biasa.

"Yaudah, gue mau ke gerbang dulu, siapa tau ada peserta solo song yang udah datang." Tanpa diminta, Minju menjelaskan apa yang ia lakukan pagi ini.

Kepergian Minju membuat Jaemin dan Jeno sedikit bernapas lega. Sebenarnya, mereka itu sedangー

"Tapi," seloroh Minju dan berbalik arah secara tiba-tiba.

ーJaemin dan Jeno kembali menggunakan ekspresi keciduk tadi.

"Kalo besok, ternyata ada makanan yang aneh-aneh, gue tuduh Lo berdua pelakunya." Selesai mengucapkan itu, Minju akhirnya benar-benar pergi dari ruangan sekretariat.

Jaemin mengikuti pergerakan Minju dengan ekor matanya. Setelah gadis itu tidak terlihat lagi dari jendela ruangan, barulah ia dengan senang hati menjitak kepala Jeno.

"Lo sih! Ngomongnya keras amat."

"Kok jadi gue yang disalahin, sih?" protes Jeno, membalas jitakan Jaemin dua kali lebih kuat.

Jaemin meringis, namun tidak membalas ucapan Jeno. Akhirnya, dua sejoli itu diam-diaman, larut dalam pikiran masing-masing.

"Yaudah," tutur Jeno final, "soal perlengkapan, kita pake ide lo."

"Nah! gitu dong dari--"

Jeno mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan Jaemin. "Tapi untuk prosesi menembak..."

Jaemin sedikit mengangkat alisnya, menunggu lanjutan perkataan Jeno.

"... Lo harus ikutin cara gue."

25 Agustus 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


25 Agustus 2019

Revised: 22 July 2020

Hbd Ong Seongwu!
selamat juga buku ini mau tamat. -a/n

O1. Books (재민 , 민주)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang