Sudah satu setengah jam Minju berkutat dengan soal Kimia. Sudah saatnya, gadis itu bersantai sejenak. Mungkin, ia bisa bersantai selama 30 menit sambil melanjutkan Wattpadnya lagi.
Minju berdiri dari meja belajar, berjalan untuk mengambil laptopnya yang tersimpan di lemari. Pada saat gadis itu baru saja melangkah...
Kriiit!
Sepertinya ada yang membuka pintu kamar kamar ibunya.
Tapi 'kan, gue lagi sendirian dirumah...
Gadis itu mulai merasakan sesuatu yang aneh. Namun, ia juga penasaran, siapa yang telah menyenggol pintu itu. Apakah orang?? Atau jangan-jangan...
"Ibu?" panggil Minju sedikit berbisik.
Tidak ada jawaban.
"IBU?!" panggil Minju sekali lagi. Tetap saja, tidak ada yang menjawab panggilannya.
Tiba-tiba, Minju menjadi ketakutan setengah mati. Secepat yang Minju bisa, gadis itu menyambar ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Kan udah gue bilang, Ju. Kalau lagi sendirian di rumah tuh hidupin TV, biar kesannya rame!" omel Jaemin ketika ia sudah sampai di rumah Minju. Pemuda itu dengan santainya masuk ke ruang tengah dan menyalakan TV. "Ayah ke mana, Ju?"
"Lembur, Jaem."
"Ibu?"
"Lagi di luar kota, tante sedang sakit soalnya."
"Abang Lo?"
"Lagi nginap di rumah temennya, ada project mata kuliau praktik gitu katanya.."
Entah mendapat angin dari mana, tiba-tiba saja pemuda itu menghampiri Minju yang sedang berdiri di samping sofa. Dengan lembut, pemuda itu mengacak-acak rambut Sang Gadis. Habisnya Jaemin gemes banget, teman kecilnya terlalu pasrah dengan keadaan. "Lo emang ga bisa ditinggal sendiri ya, Ju."
Jika saja Jaemin tidak melengos pergi ke dapur, mungkin Pemuda itu bisa menangkap semburat kemerahan yang muncul di pipi Minju.
"Ju, ada makanan, ga? Gue laper, nih!" Jika saja Jaemin bukan teman kecilnya, mungkin sudah ditendang Minju karena telah membongkar brangkas kesayangannya itu.
"Tinggal nugget doang Jaem, Lo mau?"
"Mau lah, daripada gue mati kelaperan!" sahut Jaemin antusias, sembari berusaha mengeluarkan nugget yang berada di freezer brangkas Minju.
"Lo kayak ga dikasih makan aja, Jaem. Lagian kalau Lo mau makan, rumah Lo 'kan cuma sejengkal dari sini." omel Minju tanpa alasan yang jelas.
"Oh, Lo mau gue pulang nih, Ju? Oke deh.."
Minju langsung menghalang pergerakan Jaemin, ketika pemuda itu hendak melangkah menuju pintu. "Ya jangan sekarang lah, Bambang!"
"Makanya, jangan bawel, Nyai!" Dengan senang hati, Jaemin menoel jidat Minju. Tidak keras, cuma untuk membuat Minju terkejut.
"Jaemin!" seru gadis itu. Namun, Jaemin sama sekali tidak peduli. Soalnya pemuda itu malah memilih untuk mengambil persediaan nugget itu.
"Ju," panggil Jaemin, ketika ia berhasil mengeluarkan nugget dari kulkas Minju "Masaknya mau ditambahin apa, gitu?"
"Hah, ditambah maksudnya?" tanya Minju tidak mengerti.
"Ya... bikin apa gitu, biar kita ga makan nugget aja sampai capek ngunyah.."
"Ohh gue paham. Gimana kalau bikin nasi goreng aja? Nanti telurnya kita orak-arik." saran gadis itu.
Jaemin mengangguk-angguk. Dengan cekatan, kedua remaja itu mulai sibuk mempersiapkan segala hal yang digunakan untuk memasak.
Waktu kecil, Jaemin memang sering main ke rumah Minju. Sampai-sampai ia juga ikut membantu Ibu Minju untuk memasak. Padahal, Minju udah melarang pemuda itu. Namun ujung-ujungnya, Jaemin dan Minju malah bertanding siapa yang paling cepat dan rapi dalam membantu ibu memasak. Karena itulah, Ibu Minju menjadi lebih santai sekarang. Jika kedua sejoli itu ingin makan sesuatu, pastilah mereka akan bekerja sama untuk memasaknya.
Selesai memasak, Jaemin pun meletakkan nasi goreng, nugget, dan telur orak-ariknya ke dalam satu mangkok yang lumayan besar. Biar nantinya mereka hanya mencuci sedikit peralatan makan, hemat air.
"Minju, biar gue aja!" Jaemin langsung mengambil alih pekerjaan Minjuーmencuci alat masak.
"Lah, gue aja Jaem. 'Kan Lo udah banyak bantuin tadi." balas Minju tidak enak.
"Gue kayak orang asing aja. Dapur Lo juga dapur gue, kali!" balas Jaemin. Tangannya terangkat untuk mengacak rambut Minju lagi, tetapi...
"Oh iya, tangan gue lagi kotor," Jaemin memberhentikan pergerakan tangannya di udara, dengan cepat mengganti arah untuk menggaruk belakang lehernya sendiri
"JAEMIN GILE, NANTI LEHER LO KEPEDASAN!"
"ANJIR IYA JUGA YA, KAN TANGAN GUE KOTOR!"
Tuesday, 16 April 2019
Revised: 15 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
O1. Books (재민 , 민주)
Fanfic"Minju," "Apa?" "Gue suka sama seseorang di tempat bimbel gue. Tapi, gue ga berani nyampainnya, soalnya dia terlalu jauh buat gue gapai." "Gue ga tau harus kasih saran apa, Jaem. Mungkin, lo bisa kebantu kalau baca buku yang judulnya What Should I D...