Part 1

35.6K 1.5K 23
                                    

Olaaa....yak yak kembali lagi. Alhamdulillah sudah mulai ada respon 'My Bos and I' which were my first story. Thank you buat yang sudah voment. Cerita ini actually my third one. Ada beberapa tokoh yang nyambung dengan 'Just Another Highschool Story', but no worry cerita ini bisa dibaca terpisah.

Semoga cerita ini juga berkenan. Jangan lupa voment yang banyak, biar semangat. Thank you guys.

_____________________________________________________________________________

Rapat direksi dimulai pagi ini. Arka memperhatikan dari ujung meja, ayahnya yang sudah berumur namun masih tampak gagah dan sangat berwibawa. Memimpin sebuah perusahaan konstruksi yang cukup ternama bukan perkara mudah. Saat ini mereka sedang menangani kontrak penting dengan investor asing yang ingin membangun rantai hotel di beberapa tempat wisata.

Ayahnya meminta Arka mulai membantu usaha keluarganya itu sejak 3 tahun yang lalu. Dia setuju hanya karena ia butuh lebih banyak waktu untuk bekerja dan tidak lama-lama berduka karena Amelia.

"Arka, sudah periksa kontraknya?" Mereka sudah duduk di ruang kerja ayahnya siang itu.

"Sudah, ada beberapa hal yang perlu direvisi. Kalau Sony selesai, aku cek lagi biar ayah bisa segera tanda tangan."

"Kamu aja Ka yang tanda tangan. Proyek ini silahkan kamu teruskan."

"Tapi Yah..." sebelum Arka bisa memprotes ponsel ayahnya berbunyi.

"Sayang, sudah pulang?" Raut wajah ayahnya langsung berubah. Arka tahu siapa yang menelponnya. "Iya, iya. Asal lulus ujian SIM nya nanti Ayah belikan. Dewi nanti yang urus makan Ayah, kamu fokus saja belajar."

Selalu ada sedikit rasa cemburu yang Arka rasakan setiap kali ayahnya berbincang dengan mantan calon adik tirinya itu. Lana, perempuan itu hampir menjadi adik tirinya jika Tante Sinta mama Lana tidak meninggal dunia satu tahun yang lalu, sebelum ayah sempat menikahinya.

Sejarah ayah dan tante Sinta pun panjang. Mereka adalah sepasang cinta pertama masa SMA dulu yang akhirnya harus pisah karena ayah dijodohkan dengan mama. Lalu setelah Arka lahir, sandiwara keluarga bahagia yang sudah bertahun-tahun dijalani tidak bisa dilanjutkan. Mamanya tidak bahagia dan berakhir lari dengan kekasihnya.

"Ka, Arka." Lamunan Arka terhenti.

"Sorry, ada apa Yah?"

"Kamu makan malam dirumah ya. Lana hari ini ulang tahun."

"Ada janji dengan Raka malam ini Yah. Mumpung dia lagi di Indo."

"Kamu itu selalu begitu Ka. Lana 18 tahun itu hanya sekali lho Ka. Jadilah abang yang baik."

"Aku bukan kakaknya."

"Arka!!"

"Maaf Yah, aku pamit makan siang." Arka beranjak dari kantor ayahnya. Pembicaraan soal Lana selalu bisa memancing emosinya sampai ke level tidak terkira.

****

Malam itu disebuah restoran di Jakarta Selatan.

"Carakaaa.....sudah lama. Apa Kabar bro." Arka yang datang lebih dulu melihat wajah sahabatnya saat kuliah dulu muncul dengan sumringah.

"Halo Broo...kabar baik." Raka menjabat tangannya. "Masih aja jadi Mr.Punctual."

Arka hanya tersenyum ."Kapan sampe lo?"

"Minggu lalu."

"Business or pleasure?"

"Family and of course business laaah. Ndra, gue ini orang Indonesia lho. Keluarga gue semua disini. Ini namanya gue pulkam bro."

The Stepsister [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang