Part 19

10.9K 903 7
                                    

Arka menghela nafas gemas karena bukan itu maksud pertanyaannya. 

"Lana, aku serius?"

Lana berusaha melepaskan tangan Arka dari pinggangnya tapi tidak berhasil. Baru kali ini Arka bertingkah aneh begini, tidak marah tapi seperti merajuk. Tapi merajuk karena apa? Jadi sekalipun Lana mengerti apa pertanyaannya Arka, tetap saja ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. Sebelum Lana sempat merespon ponselnya berbunyi. Dengan enggan Arka melepaskan Lana yang segera mengambil ponselnya.

"Siapa?" tanya Arka pendek.

"Elang."

"Ga usah di..." Arka berseru namun Lana sudah menjawab telponnya.

"Hi Lang."

"Hi Princess, besok saya sudah di JKT. Lunch boleh ya? Kamu udah selesai ujian kan?"

"Lunch?" Lana menatap Arka yang berdiri gelisah dihadapannya.

"Iya Lunch. Kamu ga pernah mau dinner abisnya. Boleh ya?"

"Ga tau deh gue bisa atau nggak."

"Please?"

Arka memeluk Lana dari belakang dan berbisik di telinganya yang bebas dari ponsel. "Say No." Lalu mencium leher Lana.

"Okey, let see ya. I'll let you know tomorrow." Lana melirik Arka kejam.

"Looking forward for a good news." Erlangga tertawa. "Have a nice weekend princess."

Lana mematikan ponselnya dan melepaskan diri dari Arka.

"Lan, kenapa kamu terima ajakannya?"

"Belum...belum aku terima."

"Ya tapi Lan. Kamu bisa langsung tolak aja kan? Emang kamu mau pergi sama dia?"

"Kenapa mesti aku tolak? He asked me nicely and he said please." Lana berkata sambil sibuk mengambil baju renangnya di dalam lemari dan beranjak ke kamar mandi. Menikmati Arka yang sedang merajuk, asyik juga.

"Okey, can you pleasee say no to him? Please?" Arka menekankan kata please dan sudah tidak perduli jika saat ini ia terlihat bodoh.

"Hmmm...nope." Kaki Lana melangkah ke kamar mandi di dalam kamarnya untuk berganti pakaian dengan baju renang. Sesaat kemudian Lana sudah keluar menggunakan baju renang hitamnya dan melewati Arka begitu saja.

'Sial. Apa-apaan sih. Masa gue cemburu?' Arka yang kesal membuntuti Lana menuju dapur bersih untuk secangkir kopi.

Pintu-pintu kaca besar di dapur sudah dibuka dan langsung memiliki akses ke taman dan kolam renang di belakang rumah. Arka mengambil kopinya dari mesin pembuat kopi dan beranjak duduk di pinggir kolam renang. Sekalipun masih gusar dengan Erlangga, pemandangan Lana yang sedang berenang dengan anggunnya sedikit menghibur hati Arka.

"Kamu beneran mau pergi sama Angga?" Saat ini Lana berada di seberang kolam berdiri menatapnya.

"Aku ga denger. Apa?" Lana masih meledek Arka yang sedang duduk agak jauh dari tempatnya. Biar saja, ini balasan untuk Arka yang sudah membuat Lana berkali-kali menangis.

Gelas kopi diletakkan di meja sebelahnya. Arka melepaskan kaus abu-abu polosnya, memperlihatkan tubuhnya yang berotot lalu mulai berenang mendekati Lana. Kedua tangan Arka menggapai pinggir kolam dan berada di sisi tubuh Lana. Ia menghimpit Lana dihadapannya. 

"Kamu mau pergi sama Angga?" Arka berusaha fokus dan menghilangkan pikiran-pikiran liarnya melihat Lana yang basah.

"Ga tau, belum mutusin."

The Stepsister [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang