Part 18

10.4K 911 3
                                    

Malam itu, di salah satu restaurant di bilangan Jakarta Selatan.

Suharyo sudah duduk di meja bersama Arka, menunggu Lana. Arka mengambil kesempatan ini untuk bertemu Lana. Sudah 3 hari ini Lana tidak membalas pesannya setelah sebulan sebelumnya Lana seperti menghilang. Mau tidak mau Arka harus menyerah kalah pada egonya dan memilih bertemu dengan gadis yang sudah menyiksa perasaannya itu.

"Yo. Kok bisa disini?" Jonathan Sudibyo menepuk pundak Suharyo.

"Jon, apa kabarnya? Di Indo kok ga kasih kabar?" Suharyo dan Arka berdiri dan tersenyum pada keluarga Sudibyo. Ada Monika juga disana.

"Kabar baik. Baru 2 hari di Jakarta Yo. Istriku ulang tahun, kita makan malam disini. Kamu? Pacaran sama Arka?" Jonathan berkelakar.

'Praanngg.' Suara nampan yang jatuh membuat setengah ruangan menoleh.

"Maaf Mba, Maaf banget." Salah satu pelayan muda tidak sengaja menyenggol gadis didepannya. Tapi tidak ada yang terluka. 

Gadis itu hanya tersenyum mengangguk sambil membantu pelayan itu merapihkan apa-apa yang sebelumnya ada di atas nampan. "Ga apa-apa kok, tenang aja." Ia lalu berdiri dengan anggunnya dan berjalan ke arah Suharyo. Lana hari itu mengenakan dress hitam cantik dengan bahu yang sedikit terbuka. Panjang dressnya tepat lima senti diatas lutut dan tungkai kakinya yang indah terekspos. Setengah ruangan memandangi Lana. Arka sendiri juga menahan nafasnya. Lana yang luar biasa malam itu membuat Arka kehabisan kata-kata. Tangan Arka mengepal kuat menahan keinginannya untuk berlari ke tengah ruangan memeluk Lana dan membawanya pergi dari situ.

Si charming Lana...yang bikin Arka jantungan.

yang bikin Arka jantungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy." Lana merangkul Suharyo.

"Sayang, kamu cantik banget. Ayah hampir tidak bisa kenali."

"Wow Lelana pasti ya. Om sudah dengar banyak tentang kamu dari Daddy-mu. Ternyata aslinya jauh lebih cantik." Jonathan menjabat hangat tangan Lelana. "Kalau saya punya anak laki-laki langsung saya daftar jadi mantu mu Yo."

"Lho sebentar lagi kan kita memang mau besanan." Suharyo tertawa melirik Arka dan Monika. Keduanya saling menatap dengan canggung.

Arka memperhatikan ekspresi wajah Lana yang sebelumnya tersenyum lalu berubah menjadi datar. "Ayah, jangan mulai." Arka berbisik perlahan pada Suharyo.

"Oh iya, Ini istriku dan anakku Monika."

"Lana, Monika ini calon istri Arka."

"Ayah." Arka menengok ke ayahnya yang sudah tertawa lagi.

"Arka santai, ga perlu terpancing saat seperti ini." Monika berbisik pada Arka sambil berpura-pura tersenyum manis.

"Ya ya ya...semoga mereka setuju." Jonathan tersenyum. "Oke, silahkan dilanjutkan makannya. Yo, gimana kalau besok pagi kita golf bareng?"

The Stepsister [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang