Part 38

10.1K 779 7
                                    

"Get out."

"No." Arka mendekati Lana ingin memeluknya. Pintu kamar sudah tertutup

"Don't touch me."

"I will for sure." Arka terus mendekat dan memeluk Lana.

"I hate you."

"No, you love me and I love you so much."

Lana menangis terisak di pelukan Arka.

"Ya Tuhan Lana, sudah 4 tahun lebih dan kita masih berantem begini." Arka memeluk Lana erat. "You don't have any idea how much I miss you."

"No you don't miss me. You never pick up the phone."

"Kamu ingkar janji Lan. Inget nggak soal 3 tahun terus kamu pulang."

"Terus kamu ngambek nggak mau angkat telpon aku? Terus cari pelampiasan ke Monik? Kamu bener-bener keterlaluan Arka."

"Lana, Monik itu istrinya Erlangga."

Lana menghela nafas lega masih dalam tangisnya. Tangannya mempererat pelukannya di tubuh Arka.

"I love you so much Lana. Aku nggak bisa jatuh cinta sama yang lain lagi." Arka menatap mata Lana. Bibir mereka bertemu dan bertaut lama-lama

Tangis Lana sudah berhenti. Saat ini ia hampir kehabisan nafasnya. Lana merasakan tubuh Arka yang menghangat di tangannya. Lalu ia melepaskan diri.

"Aku masih nggak suka dengan cara kamu yang nggak angkat telpon aku Ka." Tangan Lana bersedekap sambil membelakangi Arka.

"Aku nggak suka juga kamu kelamaan disana Lan. Kamu nggak kangen sama aku?" Arka memeluk Lana dari belakang dan bibirnya mencari leher Lana. "Aku sudah hampir gila Lan."

"Kenapa kamu nggak kesana, jemput aku pulang."

"Sudah, 1.5 tahun yang lalu. Tepat 3 tahun kamu lulus kan? Setelah kamu wisuda, aku ajak kamu pulang. Kamu menolak, ingat?"

"Terus kamu menyerah?"

"Sayang, kamu tahu aku benci drama. Kalau kamu memang cinta sama aku, kamu akan pulang pada akhirnya. Kamu akan sadar kalau rumah kamu itu disini. Sama aku dan Ayah." Ujar Arka keras. Ego laki-lakinya memang diuji saat Lana menolak untuk pulang.

Lana tidak menyahut. Diam-diam ia mengakui bahwa dulu ia jatuh cinta pada bisnis yang ia mulai dari awal bersama dua kawannya. Andrew Hart, ayahnya pebisnis kawakan di negri kangguru itu dan Cynthia Darusman, perempuan Indonesia yang menikah dengan orang Australia, ambil master degree IT di tempat yang sama. Mereka memulai usaha patungan itu persis satu tahun sejak mereka mulai masa perkuliahan. Usaha kecil-kecilan yang dimulai dari ide iseng Lana karena kerap kali bertemu dengan komunitas Indonesia yang mengeluhkan biaya hidup disana. Apalagi untuk membeli pakaian.

Cara berpakaian Lana yang selalu modis dan selera fashion Lana yang baik mengundang banyak permintaan dari kawan-kawannya untuk membelikan pakaian yang sama seperti yang Lana pakai. Lana seperti manekin berjalan. Kawan-kawannya mulai menitipkan dana untuk dibelanjakan oleh Lana. Lalu Lana mendapatkan mata kuliah e-commerce business dan ide-ide untuk mengembangkan usahanya bermunculan. Lalu takdir mempertemukannya dengan Andrew dan Cynthia. Disitulah awal mulanya.

"Jadi, Lelana Gunadi. Please marry me, I don't want to wait any longer."

Ponsel Lana berbunyi. Lana meninggalkan Arka untuk mengangkat ponselnya. Andrew. Setelah berbincang sejenak Lana menyudahi telponnya.

"Siapa?"

"Andrew."

"Siapa Andrew?"

"One of my team member, partner."

The Stepsister [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang