Part 28

8.3K 699 6
                                    

Anggi dan Manda sudah tertidur pulas. Malam sudah cukup larut, tapi mata Lana masih sulit terpejam. Ia masih di meja makan dengan laptopnya. Ada beberapa dokumen yang harus ia kirim ke Lukman malam ini.

Hi Pak Lukman,

On attached adalah sisa dokumen terakhir yang sudah saya tanda tangani. Untuk tempat, saya pilih Swanston Street. Tolong dibantu untuk segera selesaikan semuanya. Terimakasih.

-Lana-

Tangannya mengklik tombol send lalu ponselnya berbunyi. Arka.

"Laan? Udah tidur?"

Lana tertawa. "Ya belum lah, kan bisa angkat telpon nih. Kamu ga tidur?"

"Nggak bisa kalau belum denger suara kamu."

"Hmmm manisnya. Orangtua bisa gombal juga ternyata." Lana tersenyum sambil membereskan laptopnya dan beranjak ke kasur.

"Kapan pulang sih? kangen nih." Arka sudah tidak perduli jika ia terdengar kekanakkan saat ini. Sudah dua hari ini ia benar-benar merindukan Lana.

"Aku baru sampe di Bali Sayang."

"Apa?"

"Aku baru sampe di Bali."

"Bukan yang itu, yang terakhir tadi apa?"

"Sayang?"

"Nah iya yang itu." Arka mendengar suara Lana yang terkekeh geli. "Kamu ga kangen sama aku?"

"Ka, kamu lagi stress sama Grand Mulia ya jadi begini? Atau berantem lagi sama Monik?"

"Grand Mulia dan Monik atau siapapun ga ada yang bisa bikin aku begini Lan. Cuma kamu."

"Aduuuh, beneran deh aku bisa mabok gara-gara gombalnya kamu. Kamu jago lho ternyata, serius deh." Lana tertawa lagi.

"Lana, aku beneran kangen ini. Vcall ya? Sebentaaar aja."

"Nggak mau, ada temen-temen ku di kamar."

"Ya udah kirimin aku foto kamu deh. Aku cuma lihat kamu di instagramnya Anggi sama Manda doang. Kamu ga punya instagram?"

"Nggak. Males ah ngurusinnya." Ponsel Lana berbunyi. "Ka, batere ku mau habis nih. Bobo gih sana. Aku dua hari lagi pulang kok."

"Besok kamu mau kemana aja?"

"Standar lah, ke pasar tradisional cari barang-barang antik. Habis itu paling ke pantai, mungkin ke Nusa Dua. Katanya Elang mau nganterin. Oiya aku lupa, besok Elang kesini. Aku mau.."

"Gimana? Gimana bisa ada Erlangga? Kok kamu ga bilang?...Lan? Lana?" Tiba-tiba hubungan terputus. Arka mencoba menghubungi Lana lagi. Namun ponsel Lana sudah tidak aktif. Arka duduk di kasurnya. Ia lupa jika ia belum memberitahu Erlangga tentang hubungannya dengan Lana. Dan sekarang Erlangga menyusul Lana ke Bali.

'Sial.' Bayangan Erlangga dan Lana berdua di Bali menghantuinya malam itu. Diperburuk dengan situasi Arka yang sebelumnya sudah sangat merindukan Lana.

Malam itu juga Arka menghubungi Dewi.

"Wi, tolong cariin saya tiket ke Bali pesawat pagi."

"Pak, besok ada meeting sama tim perencanaan. Ada Bapak besar juga."

"Minta Sony gantiiin saya. Soal Bapak besar nanti saya yang info. Kabarin saya tiketnya ya Wi."

***

Siang itu mereka kembali ke villa pukul 11 setelah menghabiskan waktu di pantai dan berjalan-jalan ke pasar tradisional. Manda membawa banyak belanjaan.

The Stepsister [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang