Dalam urusan Dunia sudah seharusnya kita Melihat ke bawah. Dan dalam urusan Akhirat sudah seharusnya kita Melihat ke atas.
***
Suasana di dapur begitu ramai layaknya di pasar, padahal cuma ada tiga orang disana. Setelah selesai beres-beres rumah, Aisyah dan Rena langsung membantu Intan memasak di dapur untuk makan siang nanti.
Sambil memasak, tidak lupa canda tawa senantiasa mengiringi mereka. Walaupun Aisyah pendiam di luar, namun jika sedang bersama keluarga dan orang terdekatnya, ia akan sangat humoris.
"Bi, ini bawang nya sudah beres di iris. Terus apalagi, Bi?" ucap Aisyah memberi tahu, ketika bawang yang berada di atas nampan sudah di iris semua.
"Oh, ya udah set--" belum sempat Intan menjawab pertanyaan dari Aisyah, teriakan memanggil Aisyah memotong ucapan Intan.
"SYAAAH!! ISYAAAH!!" suara bariton, yang tidak lain adalah suara Rudy menggelegar sampai dapur.
"IYA, PAMAAAN!! SEBENTAAAR!" jawab Aisyah yang tidak kalah nyaring. Sampai-sampai kedua orang yang berada di depannya langsung menutup telinganya.
"Aw, Syah. Pelan-pelan napa ngomongnya, sakit nih telinga Mbak," gerutu Rena menggosok-gosok telinga nya.
"Astaghfirullah, Syah. Suara kamu kecilkan sedikit, bisa?" timpal Intan, sedangkan yang di marahi hanya memperlihatkan wajah cengengesannya.
"Ya maaf Bi, Mbak. Kan, suara Isyah memang gitu adanya," jawab Aisyah dengan wajah polos nya.
"Ya sudah, Bi, Mbak. Aisyah mau ke sana dulu, Assalamu'alaikum," pamit Aisyah, mencium kedua pipi Intan dan Rena, sambil berjalan keluar.***
"Iya, Paman. Ada apa?" tanya Aisyah setelah menyelusuri beberapa ruangan dan menuju ke ruang tamu.
"Oh, itu. Temani Paman, ya," jawab paman disertai cengiran dan alisnya yang naik turun.
"Kemana Paman?" tanya Aisyah penasaran.
"Ke rumah teman paman," balas Rudy.
Ide muncul pun terlintas di kepala Aisyah, ia berniat membuat Pamannya itu kesal. "Mau ngapain Paman?" tanya Aisyah 'lagi'.
"Mau ngasih file."
"File apa, Paman?"
Ellaah ni anak tanya mulu daaah, untung ponakan, haaaah.. batin paman menghela nafasnya.
"File apa Pamaaan.. Aisyah tanya malah ngelamun?"
"Hah? Oh iya. Ini, kemaren ada pekerjaan yang ditugaskan di rumah. Sebenarnya, dia itu teman Paman sekaligus bos Paman."
"Ooh gitu, kapan kita ke sana paman?"
"Tahun depan kayanya, Syah," jawab Rudy asal, karena sudah jengah dengan pertanyaan dari Aisyah.
"Oh, gitu. Ya sudah. Kalau mau tahun depan, Isyah mau ke dapur lagi, ya. Mau bantu Bibi sama Mbak Ren lagi. Daaah paman," ujar Aisyah dengan begitu santai, sedangkan Rudy tercengang sendiri dengan jawaban yang di lontarkan oleh keponakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah ✔ (End)
SpiritualSEQUEL HAMMIERA (Revisi✔) Aisyah. Seorang gadis yang trauma akan masa lalunya di Palestina. Kini, ia tinggal bersama pamannya di negeri bermayoritas kristen San Francisco. Selama tinggal di sana, ia banyak sekali dibenci orang-orang hanya karena dir...