033

3.1K 134 0
                                    

^^
Aku tak melihatmu dari fisik atau pun harta. Aku memilihmu, karena aku yakin kamu bisa menjadi Imam yang baik buat aku.

°Ardilla°

***

Hari ini adalah hari pernikahan Ardilla bersama Zidan dilaksanakan. Para tamu undangan sudah berdatangan, karena setelah akad akan dilangsungkan ke acara resepsi pernikahan.

Keluarga dari Ardilla dan Zidan sudah berkumpul. Zidan bukanlah dari keluarga terpandang dengan banyaknya harta. Ia juga bukan berasal dari kota, ia berasal dari pedesaan, lebih tepatnya berasal dari Garut, Jawa Barat.

Zidan hanyalah seorang waiters di Bram's Caffe, dan bram's Caffe menjadi tempat awal mula pertemuan mereka.

Flashback On

"Ummi, Abbi.. Dilla mau ke Bram's Caffe, ya?" izin Ardilla kepada Samuel dan Seyra.

"Ngapain kamu kesana?" tanya Samuel.

"Mau minta makan sama Bang Ken," jawab Ardilla dengan cengiran.

"Loh, kan tadi kamu udah makan, Dil. Masa mau minta sama Bang Kenzo?" tanya Seyra.

"Hehe becanda, Mi. Dilla mau main aja, pengen ketemu sama Mbak Auryn dan Rean. Dilla kangen sama Rean. Abisnya ponakan asli Dilla jauh sih, di Mesir. Padahal kan Dilla pengen main bareng Arkan," gerutu Ardilla mengerucutkan bibirnya.

"Nggk usah sok imut deh, tuh bibir!" ledek Samuel dengan ketus.

"Apa sih, Bi? Sirik aja!" jawab Ardilla tidak kalah ketus.

"Dah ah! Dilla mau berangkat aja. Abbi pengen beduaan kan sama Ummi? Makanya Dilla main keluar. Dilla ini orangnya pekaan loh, Bi," ucap Ardilla dengan pedenya.

"Nah, tuh tau! Sana pergi. Hushh.. Hushh.. Sannaa.." ucap Samuel menirukan gaya bicaranya seperti Syahrini.

"Iddih.. Alay banget sih, Bi. Dah ah! Assalamu'alaikum," pamit Ardilla dan langsung keluar rumah.

"Anak sama bapak sama aja, petakilan," ujar Seyra menggelengkan kepalanya. "Perasaan punya dua anak, semua sifatnya turun dari kamu semua deh, Mas. Pe-ta-ki-lan semua," sambung Seyra menekan kata 'Petakilan'.

Sedangkan Ardilla yang sudah pamit dan pergi dari rumahnya langsung saja pergi ke Bram's Caffe, dan kebetulan ketika tadi Ardilla chattan sama Auryn, ternyata Auryn dan Andrean sedang berada di Bram's Caffe.

Ardilla langsung turun dari motornya, setelah tadi ia memarkirkan terlebih dahulu motor tersebut, karena terlalu senang, Ardilla memasuki ruangan Kenzo dengan sedikit berlari, sampai tidak sadar jika di depannya ada seorang waiters yang ingin mengantarkan pesanan pelanggan, dan akhirnya..

Bruuk!!

Semua makanan dan minuman yang ada di nampan waiters tersebut berjatuhan ke lantai, dan mengenai sedikit ke baju Ardila, bahkan piring dan gelasnya sudah hancur karena pecah.

"Innalillahi..". "Astaghfirullaah" ucap waiters dan Ardilla secara bersamaan.

"Aduh, Mbak. Maaf, saya nggk sengaja," ucap seorang waiters dengan penuh penyesalan.

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang