031

3.6K 149 0
                                    

^^
Bersabar lah, sayang.
Mungkin, Allaah ingin memberi waktu buat kita berdua, untuk berpacaran.

°Maxilliam a.k.a Arfan°

***
Dua tahun kemudian..

"Mas, lucu ya?" ucap Aisyah sambil menunjuk seorang anak perempuan yang berkisaran usianya tiga tahun.

"Sabar ya, sayang," ucap Maxilliam lembut dan membawa Aisyah ke dalam dekapannya.

Dua tahun sudah berlalu, dua tahun pula pernikahan Aisyah dan Maxilliam berjalan. Namun, selama dua tahun itu, di rumah Dika a.k.a Abraham masih tetap bertiga, Aisyah, Maxilliam, dan Dika.

Sampai saat ini, Aisyah belum di beri kepercayaan untuk memiliki seorang anak. Terkadang, ia selalu iri kepada saudara-saudaranya yang sudah mempunyai keluarga kecilnya.

Bahkan, anak Meysa yang kembar pun sudah berumur dua tahun.

Kini, member anak kecil pun a.k.a keponakan Aisyah sudah pada besar.

Rano dan Reno (anak kembar dari Andien dan Kevin) sudah berumur 9 tahun.
Alisya (anak kedua Andien dan Kevin) yang berumur 1 tahun.
Hudzaifa (anak pertama Rena dan Reyhan) sudah berumur 4 tahun.
Andrean (anak pertama Kenzo dan Auryn) sudah berumur 5 tahun.
Keanu (anak kedua Kenzo dan Auryn)  yang berumur 2 tahun.
Arkan (anak pertama dari Naira dan Faishal) sudah berumur 4 tahun.
Alvino dan Arvino (anak pertama Meysa dan Dion) yang kini sudah berumur 2 tahun.

Ok! Lanjut.

Kini, Maxilliam dan Aisyah sedang berada di taman, di Indonesia. Ya, mereka sedang berada di Indonesia. Kenapa?
Karena seminggu lagi, Ardilla Anak kedua dari Seyra dan Samuel, akan melangsungkan pernikahannya, di usianya yang kini menginjak 22 tahun.
Maka dari itu, Dika, Maxilliam, Aisyah, Faishal, Naira, dan Arkan memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan menghadiri pernikahan Ardilla.

"Mas, maaf, sampai saat ini, Aisyah belum bisa memberikan Mas seorang anak. Mas, jika Mas ingin menikah lagi, Isyah ikh--" ucapan Aisyah pun langsung di potong oleh Maxilliam.

"Ssstth.." ucap Maxilliam menyimpan jari telunjuknya di bibir aisyah yang tertutup cadar. "Kenapa? Kenapa kamu selalu bicara seperti itu?" sambung Maxilliam dan di jawab gelengan lemah oleh Aisyah.

"Nggk bisa jawab, kan?" pungkas Maxilliam.

"Tapi, Mas. Sampai saat ini, Aisyah belum bisa ngasih momongan buat, Mas. Aisyah rasa, Aisyah belum bisa menjadi Istri yang baik buat, Mas. Aisyah juga yakin, Mas menginginkan seorang anak kan, Mas? Iya, kan?"

"Iya, Mas ingin memiliki seorang anak," jawab Maxilliam dingin.

"Ya, kalau gitu.. Kenapa, Mas tidak menikah lagi? Isyah, ikhlas kok, Mas. Ikhlas..." ucap Asiyah lirih.

"Kamu, ikhlas. Tapi, Mas yang nggk ikhlas. Mas tahu, bahwa seorang laki-laki boleh memiliki istri lebih dari satu, tapi Mas hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup. Mas hanya ingin, memiliki satu orang istri saja.

Ketika Mas mengucapkan ijab qabul dengan Abbi kamu, Mas sudah berjanji untuk bisa menerima semua tentang dirimu. Kelebihan kamu, bahkan kekurangan kamu, Syah," jelas Maxilliam membuat Aisyah diam terpaku. Bahkan, air mata pun sudah turun ke pipinya.

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang