011

3.1K 161 0
                                    

^^

Kini, aku bisa merasakan apa yang mereka rasakan dulu. Kenapa aku baru sadar sekarang? Kemana aku waktu dulu?

^Aisyah Shidqia Abraham^

***

Aisyah membuka matanya perlahan, karena silau dari lampu yang menusuk ke indra penglihatannya. Ia belum sepenuhnya sadar, kepalanya masih terasa pusing dan pandangannya menjadi samar-samar.

Indra penciuman Aisyah merasakan bau yang amat sangat bau. Telinganya mendengar jeritan-jeritan dari beberapa orang wanita yang berada di sana, serta suara tawa menyeringai dari seorang pria.

Bahkan Aisyah mampu mendengar tangisan yang amat sangat menyayat hati ketika seseorang mendengar tangisan itu.

Seketika Aisyah langsung tersadar sepenuhnya. Ia ingat terakhir kali ketika matanya belum sempat terpejam, ia diseret paksa oleh bangsa tentara Zionisme dengan mata yang tertutup, dan hidung yang dibekap oleh kain, dan ya setelahnya ia tidak ingat apa-apa.

Mata Aisyah membulat hebat, ketika menyadari bahwa sudah  tidak ada kain yang menutupi wajahnya. Ia langsung meraba wajahnya untuk memastikan jika wajahnya masih tertutup.

Namun semuanya nihil, sungguh hatinya terasa sakit ketika mengetahui bahwa wajahnya sudah terbuka dengan bebas. Aisyah merasa gagal, ia gagal karena belum bisa menjaga kecantikannya itu hanya untuk mahramnya saja.

Tidak terasa pipi Aisyah sudah mulai dibanjiri dengan air mata yang turun dengan sangat deras. Ia tidak peduli di mana ia berada sekarang, yang ia pikirkan adalah ia sangat takut jika kehormatannya akan diambil secara paksa.

Ya, tempat ini bukan hanya sekedar memprihatinkan tapi juga tidak layak untuk dipakai. Ruangannya yang sangat minimalis, ruangannya yang sangat kumuh, kotor, lumutan, bahkan banyak sekali binatang-binatang melata, yaa walau tidak terlalu banyak.

Ruangannya yang gelap, bau, dan yaa ini tidak bisa disebut dengan penjara, karena ini sungguh lebih parah dari sekedar kandang.

Aisyah pernah mendengar dari teman sekelasnya dulu, bahwa para tentara zionis itu tidak akan langsung menghabisi para wanita yang ditangkapnya kecuali setelah mereka menikmatinya terlebih dahulu.

Sebelum waktu di mana kehormatan mereka akan diambil, para wanita tersebut akan disimpan terlebih dahulu di sebuah penjara seperti ini, dengan penuh penyiksaan.

Aisyah sudah mulai ketakutan. Ia kira semuanya tidak akan tertimpa pada dirinya. Kini aku merasakan apa yang mereka rasakan tempo dulu, terus kemana aku waktu dulu? Kenapa aku baru sadar sekarang? Batin Aisyah.

Ummi.. Abii.. Tolong Isyah, Isyah takut disini. Yaa Allaah yaa rabb tolong hambamu ini, lirih Aisyah dalam hati.

Tidak lama setelah itu, datanglah dua orang tentara berwajah sangar membuka penjara tersebut dan menghampiri Aisyah dengan membawa nampan.

"Hei kau, ini makan. Jangan lupa dihabiskan, biar kamu kuat buat jadi santapan kita besok malam. Mungkin hari ini kau bukan santapan kami, karena kami sudah lelah, tapi besok KAU lah yang akan kita nikmati semalaman cantik," ujar tentara tersebut dengan menyodorkan sebuah nampan.

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang