^^
Yang aku tau, aku mencintaimu walau ini salah.
°Maxilliam°
***
Maxilliam dan Naira sedang bermain PS di kamar Maxilliam, karena ia tidak mempunyai teman buat bermain PS, jadi mau tidak mau Naira lah yang harus jadi lawan bermainnya. Untung saja kakaknya itu sudah mahir bermain PS.
"Ayo lawan ayo," seru Maxilliam,
"Halah, gak bakal bisa lo lawan gue dek. Gue ini udah juaranya main ginian," balas Naira tidak mau kalah.
"Heleh, sombong lo, Sis."
"Iya iya terus hajar terus."
"Yah, lo kok curang?"
"Apaan, lo aja kali yang gak becus mainnya,"
"Ye, gue ud--" ucap Maxilliam terpotong karena suara bel rumah.
Begitulah mereka jika sudah bermain PS maka kelakuannya akan seperti anak kecil, ribut terus.
"Aaakh... Siapa sih yang bertamu pagi gini, lagi main serius juga," sambung Maxilliam, sambil mendengus kesal.
"Udah ah sana lanjut, gue mau buka pintu dulu," ucap Naira yang langsung keluar dari kamar Maxilliam.
Maxilliam hanya pasrah, dan merapikan PSnya kembali, dan ya, ketika bermain PS tadi Naira lah yang lebih jago dibanding dirinya. Itulah kenapa ia selalu menuduh kakaknya bermain curang. Padahal aslinya, Maxilliamnya saja yang tidak terima jika dia kalah.
"Aaaaah!!" teriak Naira dibawah sana.
"Ck! Apaan sih, teriak-teriak segala. Dipikir hutan kali ya, ni rumah. Eh tapi, jangan-jangan ada apa-apa sama Sis Nai," ucap Maxilliam yang terburu-buru turun ke bawah.
"Ada apa sih Si-- huaaaaa... Mommy Daddy," ucap Maxilliam yang langsung memeluk kedua orang tuanya.
Ya, orang tuanya sudah kembali dari libur panjangnya. Memang Naira sama Maxilliam termasuk anak yang manja kepada orang tuanya, bahkan bisa menjadi seperti anak kecil ketika bersama dengan kedua orang tuanya.
"Hallah, alay lo dek. Tadi aja kek yang mau marah sama gue, giliran dah tau siapa yang datang, malah kek anak kecil," cerocos Naira membuat Maxilliam cemberut. "Barin napa sih, gue ini kok yang alay bukan lo. Malu lo punya adek kek gue?"
"Dih baper," ketus Naira.
"Sudah-sudah orang tuanya baru pulang malah disambut sama ribut dari kalian, bukannya ambilin air atau apa gitu, nggk kasian apa sama Mommy dan Daddy?" lerai Shah Yun yang disambut kekehan dari Alexander.
Naira langsung memanggil ART yang berada di rumahnya untuk membawakan semua barang milik Shah Yun dan Alexander, karena keduanya merasa capek, mereka langsung menuju ke dalam kamarnya. Sedangkan Maxilliam dan Naira mereka menuju kamar Naira.
"Ngapain lo ke kamar gue?" tanya Naira yang heran melihat Maxilliam yang mengikutinya dibelakang.
"Mau curhat," rengek Maxilliam dengan mulut yang maju beberapa senti, dan langsung ditabok oleh Naira.
Plaak..
"Adduh sakit Sis, ellah," ucap Maxilliam sambil mengelus-ngelus mulutnya.
"Lagian tu mulut kenapa dimajuin? udah gede juga."
"Iiih, gue kan masih imut, wleee.."
Naira hanya memutar bola matanya malas, adiknya ini PD nya ituloooh kebangetan. Ia akui bahwa adiknya memang tampan, bahkan kelihatan imut jika dia sedang merengek seperti tadi.
"Ya udah, kenapa lo? Mau curhat apaan?" tanya Naira to the point.
"Tau nggk Sis, kemaren kan gue abis pulang dari toko buku tuh ya, terus pas pulang dari toko buku, gue lihat ada wanita yang mau dilecehin tau nggk, nah gue deketin ye kan. Mau gue tolongin tu wanita dari laki-laki mata keranjang itu, pas gue udah hajar tuh, berantem lah gue sama tuh laki-laki buaya.
Nah pas temen laki-laki keluar buat bantuin laki-laki mesum itu, gue jadi lawan tiga orang tau nggk. Eh, tapi untungnya ada yang bantuin gue buat hajar tu para lelaki, akhirnya mereka kalah terus mabur deh," jelas Maxilliam panjang kali lebar kali tinggi.
Naira hanya geleng-geleng kepala, "Buset panjang bener, curhat apa cerita, Boy?" tanya Naira.
"Ini cerita dulu, nanti curhat belakangan, udah dengerin pokoknya, nah lanjut ok! Sis Nai tau nggk siapa wanita yang mau dilecehin itu?"
"Ya kagak lah, kemarin aja gue nggk ik-- aww, kenapa gue di geplak sih?"
"Lagian, makanya dengerin, orang gue belum beres cerita juga. Nah, wanita yang mau dilecehin itu Aisyah Sis Aisyah," seru Maxilliam heboh ketika menyebut nama Aisyah.
"Oooh Aisyah toooh," jawab Naira manggut-manggut,
1 detik
2 detik
3 detik
"WHAAAT, AISYAH? LO BILANG WANITA ITU AISYAH?" tanya Naira yang baru sadar.
"Pantesan tadi manggut-manggut doang ternyata masih loading. Iya wanita itu Aisyah."
"Terus-terus sekarang Aisyahnya gimana? Ada yang luka? Atau ada yang kesentuh? Atau malah niqabnya sudah kebuka? Iish, Aisyahnya gimana, Max?" cerocos Naira bertubi-tubi, dan menguncangkan tubuh adiknya.
"Ya, gak gimana-gimana. Soalnya pas laki-laki itu mau buka niqabnya Aisyah, pas itu juga gue hajar dia, dan lo tahu? Yang bantuin gue juga bisa ngomong bahasa Indonesia, terus manggil Aisyah dengan nama Becca, terus Aisyah juga kenal sama tuh cowo," ceocos Maxilliam 'lagi'.
"Becca? Kok bisa? Terus, kok bisa Aisyah kenal sama cowo yang udah bantuin lo?"
Maxilliam pun hanya mengedikkan bahunya. "Nah, curhatnya tuh gini loh Sis, sejak pertama gue lihat Aisyah tuh gue udah suka sama dia. Waktu itu, mata kita tuh nggk sengaja bertemu, dan lo tau?
Waktu gue lihat matanya tuh nyaman banget tahu nggk? Dan makin kesini kalau gue ketemu sama Aisyah tuh gue deg-degan tau. Kek nya gue Cinta sama Aisyah, Sis," jelas Maxilliam dengan intonasi serius.
"Tapi Max, lo tahu kan, lo berdua itu beda agama. Terus Aisyah itu pernah cerita, 'Aisyah tidak mau berpacaran Kak Nai, Aisyah mau langsung menikah, karena di agama islam tidak ada yang namanya pacaran sebelum menikah' gitu katanya. Kalau pun lo mau nikah juga, berarti salah satu dari kalian harus meninggalkan tuhannya dan memperdalam agama barunya," jelas Naira, yang membuat Maxilliam terdiam.
"Ya, gue tahu itu, Sis. Gue juga nggk tahu kenapa gue bisa suka sama Aisyah, padahal gue juga tahu kalau kita berbeda keyakinan."
"Sudahlah, lo pikir-pikir dulu kalau mau cinta sama Aisyah. Udah ah sana, gue mau tidur, BYE!" ucap Naira yang langsung mengusir Maxilliam.
***
Gue nggk mau kehilangan lo untuk yang kedua kalinya, batin seseorang.
***
Aku tau Cinta ini salah, disisi lain dia baik, dan yang satunya lagi juga baik, aku tidak mau salah dalam mencintai, apa aku harus pergi dari negara ini? untuk menghindari keduanya, pikir seseorang.
🌹🌹🌹
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
Marhabba..👋👋👋
Gimana kabarnya?, baik kaaaaaan?, puasanya juga lancarkaaaaan? 😁😁
Ok!, tunggu next part yoooo, bye see you next time All.. 😊😊🌹🌹👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah ✔ (End)
SpiritualSEQUEL HAMMIERA (Revisi✔) Aisyah. Seorang gadis yang trauma akan masa lalunya di Palestina. Kini, ia tinggal bersama pamannya di negeri bermayoritas kristen San Francisco. Selama tinggal di sana, ia banyak sekali dibenci orang-orang hanya karena dir...