^^
Tidak ada obat yang ampuh bagi dua insan yang saling mencintai kecuali dengan Pernikahan.
Ket: ini ntah hadits atau hanya sekedar kutipan, aku lupa lagi.
***
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha Aisyah Shidqia Abraham alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq," (Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Shidqia Abraham dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah). Ucap Arfan a.k.a Maxilliam Joy Alexander, dengan lantang dan lancar."kayf hal alshuhud?, Shareia?" (Gimana para saksi?, sah?) ucap Dika ketika Arfan telah selesai mengucapkan Qabulnya dengan lantang.
"Shareia!" (Saaaah..) ujar mereka serempak.
"Barakallaahulaka wa baraka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khair. Sekarang kamu sudah sah menjadi suami dari Aisyah. Jemput istrimu di kamarnya!" Doa Dika dan langsung menyuruh Arfan menjemput istrinya yang tidak lain adalah Aisyah yang berada di kamarnya.
Sesuai rencananya, tiga hari dari lamaran kemarin telah berlalu, dan hari ini adalah hari dimana Aisyah dan Arfan menikah setelah banyaknya ujian dan lamanya jarak yang memisahkan mereka.
Tidak banyak yang hadir, hanya dari keluarga Abraham dan Almiera, beserta Alexander.
Sedangkan di sisi lain, tepatnya di kamar Aisyah. Aisyah menangis haru, ia tidak pernah membayangkan semua ini. Lima tahun semenjak di Mesir, banyak sekali yang berniat untuk menikahi Aisyah, namun jawabannya tidak pernah ada yang pas.
Ternyata, suaminya kini adalah dia yang pernah membuat Aisyah pergi ke negara piramida ini, Maxilliam Joy Alexander atau Arfan Alexander, itulah namanya yang sekarang.
"Maa syaa Allaah, Barakallaah Aisyah," ujar para perempuan bercadar serempak. Siapa lagi kalau bukan, Andien, Rena, Naira, Auryn, Meysa, Ardila, dan Haulah (saudara Aisyah dari Mesir).
"Alhamdulillaah yaa Raab," ucap Aisyah sambil bersujud syukur. Tidak lama setelahnya suara pintu kamar pun di ketuk, membuat semua para wanita yang berada di kamar itu melihat ke arah pintu.
"Suamimu sudah datang. Kita ke bawah duluan ya, Assalamu'alaikum," ucap Andien mewakilkan semuanya, mereka pun langsung turun ke bawah. Benar saja ketika pintu di buka di sana sudah terlihat Arfan yang mengenakan baju pengantin khas Arab yang terlihat sangat tampan.
"Cieee.. Adeknya Mbak Ira udah nggk jomblo lagi niiih," ledek Humaira a.k.a Naira Alexander sebelum akhirnya menyusul para wanita tadi ke bawah.
Aisyah yang dibiarkan berdua dengan Arfan pun menjadi gugup sendiri, pasalnya kini status mereka sudah sah menjadi suami istri.
Maa syaa Allah, Cantik, batin Arfan yang melihat Aisyah duduk di pinggir ranjang, dengan gaun syar'i yang ia pakai, tidak lupa cadarnya yang menutupi wajah cantik Aisyah.
"Assalamu'alaikum, istriku," ucap Arfan memberi salam, sambil menggoda perempuan yang kini telah sah menjadi istrinya.
"Wa-wa'alaikumussalam, Kak," jawab Aisyah dengan gugup.
Setelah mendapat jawaban dari Aisyah, Arfan pun langsung masuk dan ikut duduk di pinggir kasur di sebelah Aisyah.
Dengan perlahan namun pasti, Aisyah mengulurkan tangannya dengan gemetaran, melihat itu muncul ide jail dari Arfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah ✔ (End)
SpiritualSEQUEL HAMMIERA (Revisi✔) Aisyah. Seorang gadis yang trauma akan masa lalunya di Palestina. Kini, ia tinggal bersama pamannya di negeri bermayoritas kristen San Francisco. Selama tinggal di sana, ia banyak sekali dibenci orang-orang hanya karena dir...