015

3.4K 190 0
                                    

^^

Kenapa semuanya harus kembali disaat aku benar-benar ingin menguburnya dalam-dalam?
Kenapa semuanya seakan-akan tidak ingin aku lupakan?
Kenapa disaat aku ingin benar-benar menguburnya, semuanya malah menjadi tumbuh kembali?

°Aisyah°

***

Aisyah kini sedang berada di toko buku terdekat di daerahnya, karena ia sangat bosan berada di rumah terus. Bukan apa, mungkin karena selama beberapa bulan kemarin ia enggan untuk keluar rumah, dikarenakan masa lalunya saat di Palestina dulu.

Untuk masalah izin keluar rumah, Aisyah terus merajuk kepada Intan dan Rena karena pada awalnya ia tidak diperbolehkan keluar rumah sendirian, tapi karena Aisyah yang terus merajuk meminta izin, akhirnya Intan pun mengijinkannya keluar rumah dengan catatan jangan kelamaan, minimal kamu keluar dua jam, setelah itu kamu harus kembali lagi Syah, begitulah kata Intan.

Kenapa dua jam? Sebab setengah jam untuk perjalanan pulang pergi, dan satu jam setengah lainnya untuk membeli buku tersebut.
Aisyah hanya berjalan kaki dari rumah menuju toko buku, dengan alasan karena jalan kaki kan sama dengan olahraga, jadi lebih sehat jalan kaki dari pada naik kendaraan, pikir Aisyah

Aisyah terus menelusuri setiap koridor di ruangan tersebut, mencari buku yang ia minati, karena kebanyakan buku disini semuanya tentang para remaja dan pergaulan bebasnya, maklum saja Aisyah kini berada di negara yang bermayoritas kristen, bukan islam. Tenang saja, toko buku di sini pun menyediakan novel-novel yang berbasis islami dari Indonesia.

Lima menit Aisyah terus berjalan dan mencari-cari, akhirnya Aisyah sudah berada di jejeran buku novel Cinta islami, ia pun terus mencari buku dengan judul yang ia inginkan dan Kamu Penyempurna Imanku, Di Penghujung Penantian, dan Hammiera, gumam Aisyah.

Aisyah langsung mengambil buku-buku yang ia pilih tadi, tiga buku yang menurutnya menarik. Setelah selesai membeli bukunya, ia langsung bergegas keluar untuk pulang ke rumah.

Di tengah perjalanan handphone Aisyah berdering, lalu ia menunduk kebawah sambil merogoh tasnya untuk mengambil handphone dengan kaki yang masih berjalan tanpa memperhatikan ke depan,

Bruukk..

Aisyah terjatuh ke tanah, karena tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang mungkin berbadan jauh besar darinya, Astaghfirullah kok aku nggk fokus ke depan sih, jadinya kan nabrak orang, batin Aisyah.

"Eh-eh sorry gue nggk sengaja," ujar seseorang tersebut yang membuat Aisyah mengernyitkan keningnya, walau masih tertutup oleh niqabnya, bisa bahasa Indo juga ternyata, syukurlah, jadi aku nggk perlu ribet pake bahasa Inggris yang masih belum fasih, pikir Aisyah.

Aisyah bangkit lalu menunduk membersihkan rok bawahnya yang kotor. "Eh, nggk kok saya yang sal-- DION?" ucap Aisyah terpotong ketika ia kembali mendongak melihat seseorang yang ia tabrak tadi.

Kok suaranya kaya yang familiar di telinga gue yaa, mmm.. Aaa Becca, ucap Dion dalam hatinya.

"BECCA? KAMU BECCALIA ABRAHAM KAN?" tanya Dion sedikit kencang, karena merasa senang.

Astaghfirullah dia Dion? Kenapa dia harus kembali? gerutu Aisyah dalam hatinya.

"Eh, iya Dion ini aku Becca, kam--" Belum sempat Aisyah membereskan ucapannya, badannya sudah terlebih dahulu ditarik oleh Dion, sehingga Aisyah kini berada dalam pelukan Dion, sontak semua itu membuat Aisyah membulatkan matanya kaget, dan refleks mendorong Dion sekuat tenaga.

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang