Epilog

4.8K 177 5
                                    

^^

Lihat, akhir cerita kita di penuhi dengan kebahagiaan.
Walaupun waktu itu, kesabaran kita selalu di uji.

°Aisyah°

~~~

Tidak, ini bukan akhir dari cerita kita yang bahagia.
Karena kita tidak tahu,
bisa jadi suatu hari nanti kita akan di uji dengan anak-anak kita, kan?

°Maxilliam/Arfan°

***
Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco.

Semua keluarga masih menunggu kelahiran pertama Aisyah. Mereka juga khawatir ketika sang dokter mengatakan harus memilih keselamatan antara bayi atau Aisyah.

Mereka bisa merasakan bagaimana keadaan Maxilliam yang harus memilih diantara keduanya. 'Selamatkan keduanya, atau tidak sama sekali' selalu itu yang terlontar dari mulut Maxilliam.

Kata dokter, Aisyah tidak bisa melahirkan secara normal. Sudah hampir satu jam mereka menunggu, namun sampai saat ini belum ada perubahan.

Keadaan Maxilliam pun kini sudah berantakan, karena dari tadi ia hanya mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Matanya yang sembab akibat menangis.

Hingga akhirnya, terdengarlah suara tangisan bayi yang sangat nyaring hingga keluar ruangan. 'Alhamdulillaah' ujar mereka yang berada di luar ruangan serempak.

"Alhamdulillaah.. Selamat ya, Nak. Anak pertama kalian sudah lahir," ujar Dika sambil memeluk Maxilliam yang sudah frustasi.

Semuanya mengucapkan selamat kepada Maxilliam yang hanya di jawab dengan anggukan dan senyuman, karena ia sudah bingung mau Jawab apa.

Ada rasa senang dan ada rasa sedih ketika mendengar suara tangisan bayi di dalam.
Senang karena kini ia sudah menjadi seorang ayah. Sedih karena ia tidak tahu apakah Aisyah ikut selamat atau tidak.

"Eh! Kenapa suara tangisannya begitu nyaring. Kaya bukan satu bayi deh," celetuk Ardilla.

"Iya, kaya ada beberapa bayi, gitu," sambung Rena.

Pintu ruangan terbuka dan terlihatlah seorang dokter yang keluar dengan keringat yang bercucuran di setiap wajahnya.

"Bagaimana, dok?" tanya Maxilliam tergesa-gesa.

"Anak kalian selamat. Ibu Aisyah tidak bisa melahirkan secara normal, karena dia melahirkan anak kembar tiga sekaligus," ucap dokter dengan senyum yang sangat ramah.

Mereka yang mendengar ucapan dokter, bahwa Aisyah melahirkan anak kembar tiga sekaligus, hanya bisa memasang wajah melongo tak percaya. "Tiga.." beo mereka.

"Iya, anak pertama Ibu Aisyah kembar tiga. Dua laki-laki, dan satu perempuan," jelas Dokter.

"Maa syaa Allaah.." ucap mereka serempak.

"Lalu.. Bagaimana dengan Aisyah, Dok?" tanya Maxilliam ragu. Jujur ia takut dengan jawaban yang tidak sesuai dengan yang ia harapkan.

"Ibu Aisyah.." ucap Dokter menggantung dengan ekspresi sedih, membuat semua keluarga yang ada di sana menjadi ciut.

"Ibu Aisyah juga selamat," ucap dokter dengan cengirannya. Membuat semuanya bernafas lega. "Mungkin, ini berkat doa dan keyakinan dari kalian. Terutama, Pak Arfan yang menginginkan keduanya selamat," sambung Dokter dengan senyumannya.

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang