06. Dunia Dan Fananya

3.7K 318 6
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.

Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.

😍


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Kehidupan ini seimbang Tuan, Barangsiapa hanya memandang keceriaannya saja dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."

-Pramudya Ananta Toer

🌷🌷🌷


Setelah pulang sekolah, kegiatan rutin selanjutnya mengajar ngaji adik-adik Pantinya bersama Ustadzah Faridah, Dina, Rizki dan Hasan di Masjid An-Nur setelah Ba'da Maghrib.

Sebenarnya Annisa memang lelah, tapi ini juga menjadi penawar rasa lelahnya dengan berhadapan yang lebih muda darinya, karena seringkali mereka membuatnya tertawa dan melupakan rasa lelah.

Dalam mengajar ngaji, posisi laki-laki dan perempuan di pisah, sama halnya dalam shaf shalat. Rizki dan Hasan satu tahun lebih muda dari Anisa mengajar bagian khusus laki-laki sedangkan dirinya, Ustadzah Faridah, dan dina mengajar khusus perempuan yang jumlahnya lebih banyak dari laki-laki.

Kebanyakan anak panti adalah yang berumur sepuluh tahun keatas yang belajar mengaji dan ini cukup memudahkan untuk mengajari mereka. Karena kebanyakan anak panti yang berusia sembilan tahun kebawah, banyak yang mengadopsinya.

Adzan Isya mengakhiri aktivitas kami, semuanya mulai bersiap-siap untuk menunaikan shalat Isya berjama'ah.

Pukul 20:00 WIB, Annisa dan Dina melanjutkan langkah kakinya menuju masjid untuk mengikuti kajian Ilmu. Setelah menyetorkan hafalan sesudah shalat Isya di rumah Ustadzah Faridah.

Annisa dan Dina selalu bersama setiap saat, karena Dina tidak memilih bekerja seperti Sarah yang berangkat pagi pulang sore, ia lebih memilih mengasuh adik adiknya dan membantu pekerjaan di panti seperti mencuci, memasak, dan lain-lain.

Annisa dan Dina sudah biasa mereka datang terlambat dan seluruh anggota memakluminya, Annisa langsung mengambil tempat duduknya ia kebagian bagian belakang khusus Akhwat(perempuan), karena setiap kajian ada kayu pembatas setinggi orang dewasa jika duduk, agar tidak ada Syeiton yang mengganggu kefokusan saat belajar.

Sedangkan Dina sebagai seksi konsumsi langsung membagikan Snack khusus Akhwat dan Rizki khusus Ikhwan(laki-laki).

Tafsir Al-Qur'an saat ini sudah sampai pada awal surat Al-Mu'minun, Ustadz Abu Khair sang guru berkata saat memulai kajian. "Kalau ingin menjadi orang beriman, pelajarilah surat Al-Mu'minun."

ALLAH SWT berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman"(Q.S Al-Mu'minum ayat 1). Di pertegas dengan sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda,"Pada hari kiamat nanti datanglah kaum muslim yang membawa dosa sebesar gunung. Kemudian Allah SWT mengampuninya dan menimpakkan dosa itu kepada kaum Yahudi dan Nasrani."(H.R Muslim).

MAHABBAH [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang