Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.
Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.
😍
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
"(Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
—QS. Ali 'Imran 3: Ayat 8
☁☁☁
Hari ini, Annisa tidak membagikan ilmunya pada Zaskia. Kemarin ia sudah menyakinkan Zaskia, bahwa dirinya tidak bisa membagikan ilmu karena ada urusan pribadi yang secepatnya harus diselesaikan.
Ya, tentang lamarannya.
Dan Annisa tidak mengatakannya. Hanya mengatakan, masalah pribadi.
Alasan Annisa menentukan tiga hari untuk memberikan keputusan, semata-mata. Dua hari lagi, ia akan melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas. Dimana itu, ia harus mempertahankan prestasinya.
Akhirnya ia putuskan usai pulang sekolah, ia sudah mengabari Salma bahwa ia akan mengunjunginya. Sekarang, ia akan meminta saran dari Salma, karena waktunya tidak banyak. Besok, ia harus memberikan jawabannya.
Diantara kakaknya, memang Annisa paling nyaman bila meminta saran pada Salma. Terlebih lagi, Salma seorang Mahasiswi yang berpendidikan tinggi.
Dan sedaritadi, ia sudah menceritakan yang sebenarnya pada Salma. Salma menampakkan raut kaget dan heran. Keadaan ruangan perpustakaan kakaknya semakin mencekam, dengan suara kipas angin yang berputar serak.
Tangan Annisa mengambil segelas air putih dingin pada meja kaca yang diberikan Salma saat dirinya datang. Ia meneguk dengan penuh penghayatan. Tenggorokannya terasa sangat lega sekali. Annisa menghela nafas diiringi syukurnya.
"Jadi, Zaky waktu itu membohongimu?."
"Tidak Teh."
Salma mengernyitkan kening lebih dalam, ia tidak mengerti pemikiran Annisa.
"Tapi, ia tidak menjelaskan semuanya Ca. Kamu juga baru tau dari Ustadzah Faridah. Bagaimana kalau Ustadzah Faridah tidak memberitahumu, pasti kamu juga tidak tau. Saat itu juga, kang Al menceritakan alasannya secara lengkap. Mengapa Zaky tidak demikian?. Dan kamu anggap dia tidak menipumu?."
Annisa menampakkan senyum simpul. Mata, ia edarkan menatap sekeliling perpustakaan.
"Kang Zakykan bilang, kalau dia melamarku karena Allah. Apa itu tidak cukup jelas Teh?," Annisa kembali menatap Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHABBAH [SELESAI]
Espiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ "Aku mengkhitbahmu, karena ingin menghalalkan pandanganku kepadamu."- Fatih "Aku mengkhitbahmu karena Allah."- Zaky Hatinya sangat sulit memilih. Sangat sulit. Tidak ada yang memahaminya. Ia sangat bingung. Kar...