16. Syukur

1.7K 178 1
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.

Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.

😍


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Banyak orang yang memahami bahwa kita harus bersyukur saat mendapatkan kebahagiaan dan bersabar saat menghadapi musibah. Padahal, pahala bersyukur sekaligus bersabar pada saat menghadapi musibah lebih besar daripada jika kita hanya bersabar."

-Ibnu Hajar Al-Asqalani

🌷🌷🌷

"Ca, ceritain apa yang terjadi setelah gue pingsan," Paksa Jihan langsung menarik pergelangan tangan Annisa untuk duduk yang baru saja memasuki kelas.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam. Ca, ayo dong cerita, lo orangnya jujur dibanding Nazma sama Hana. Walau gue udah denger cerita mereka berdua tapi gue hanya percaya sama ucapan lo. Ayo Ca! Cerita."

Annisa menarik nafasnya,"Nazma sama Hana cerita apa?."

"Aji pindah sekolah, itu nggak mungkin bangetkan Ca?," Raut wajah Jihan mulai cemas dan pasrah, ia duduk di depan Annisa.

"Jika ada dua orang yang mengatakan sama, mengapa kamu percaya pada satu orang. Ci, kenyataan itu pahit tapi ini kebenarannya.

Keputusan itu diambilnya saat kamu pingsan, kalau kamu percaya sama Aji, pasti kamu nggak mempertanyakan atas semua keputusannya, termasuk minta putus tanpa alasan yang jelas.

Allah membisikkan kepadaku seperti itu, padahal aku juga nggak ngerti soal percaya sesama manusia, itulah kuasa Allah," Annisa memegang kedua tangan Jihan, berusaha menyalurkan ketenangan kepadanya.

 Jihan menangis untuk sekian kalinya, rasanya ini sulit dipercaya. Aji pergi begitu saja, tanpa memberinya kejelasan sama sekali, sejak malam Ia sudah menghubungi semua akun Sosmed Aji, tapi ternyata Aji memblokirnya.

Ini keterlaluan sekali, Aji meninggalkannya saat Jihan nyaman kepadanya. Sungguh ia sangat membenci Aji, tapi tidak bisa, Jihan terlalu mencintai Aji.

Hanya Aji yang berhasil membuat Jihan merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Sedangkan mantannya selama ini, Jihan hanya sekedar menghargai perasaan mereka.

"Ca! Rasanya sakit sekali," Jihan menangis tertunduk.

Annisa tidak bisa mengeluarkan kata-kata, dirinyapun tidak tau apa yang biasa dilakukan semua orang saat seperti ini.

Kasih sayang dan Cinta, sejak lama, Annisa selalu menganggapnya sebagai sesuatu hal yang 'Lebay', jadi jika dihadapkan seperti ini, dirinya hanya bisa beristighfar didalam hati.

MAHABBAH [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang