Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.
Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.
😍
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ"Cinta adalah perbuatan, kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong."
-Tere Liye
🌷🌷🌷
"Kuncinya, kamu harus banyak baca, terutama pada topik yang akan di bahas, pahami bahasa buku dengan pemahamanmu, jangan hanya mengingat, pa.ha.mi. Setiap perkataan dari lawan, kamu harus cermati baik baik.
Cela saja semua perkataan terakhirnya, dengan sebuah pertanyaan lagi, yang membuat lawanmu skakmat, tanyalah karena kamu tidak mengetahuinya.
Karena jika kamu bertanya tapi mengetahui jawabannya, itu bisa menguras otakmu untuk terus berfikir selanjutnya, selanjutnya. Di saat itulah lawanmu bisa mengambil cela agar membingungkanmu.
Terakhir, kamu bisa menganggapnya sebagai jalur dakwah dan mencari ilmu. Bisa?," Jelas Annisa menatap Tiara teman seumurannya yang berbeda kelas.
Yasmin dan Ikhsan yang ikut juga mendengarkan penjelasan dari Annisa tercengang kaget, seribet itukah teori dalam Debat?.
"Ca, itu teorinya siapa?," Tanya heran Yasmin.
"Aku. Itu pengalamanku selama mengikuti Debat," Annisa menjawabnya santai.
"Ca, bisa di praktekkin?," Tiara mencoba memahami maksud perkataan Annisa.
Annisa menghembuskan nafas beratnya, sebenarnya ia sudah tidak ingin lagi berhubungan dengan 'Debat', ia memejamkan mata sejenak menarik nafas mencoba untuk tenang. Melakukan hal yang bertentangan dengan hatinya memanglah tidak mudah.
"Oke, kita mulai. Coba kamu buat satu pertanyaan untukku."
Suasana tiba tiba sangat serius, angin yang berkejaran kesana kemari sedekit demi sedikit menusuk kulit ke empat manusia, yang duduk melingkar di depan perpustakaan, ini hanyalah diskusi biasa jauh dari kata rapat.
Annisa kira, akan banyak orang tapi nyatanya ini diskusi bukan rapat, mungkin Ikhsan mengatakan 'rapat' agar dirinya benar benar menghadiri walau sebenarnya terpaksa.
"Lo pernah pacaran?," Celetuk Tiara menatap datar Annisa, seolah tidak bersalah.
"Ingat Ca, kamu yang minta jadi harus jawab," Timpal Yasmin semangat karena ia ingin mengetahui kisah cinta Annisa yang notabennya pendiam.
Annisa menyesal tidak membatasi pertanyaan yang akan di lontarkan Tiara, ia tetap berusaha tenang agar Tiara benar-benar mengerti maksud teorinya tadi.
"Nggak pernah."
"Kenapa?."
"Prinsip hidup."
![](https://img.wattpad.com/cover/178264813-288-k315171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHABBAH [SELESAI]
Spiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ "Aku mengkhitbahmu, karena ingin menghalalkan pandanganku kepadamu."- Fatih "Aku mengkhitbahmu karena Allah."- Zaky Hatinya sangat sulit memilih. Sangat sulit. Tidak ada yang memahaminya. Ia sangat bingung. Kar...