Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.
Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.
😍
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآ لِّيْنَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
-Q.S Al-Fatihah 6-7.
🌷🌷🌷
Usai mengajar Zaskia sekitar sepuluh menit lebih, Annisa menaiki Angkot dengan tergesa karena hari mulai petang. Ia akan menemui Salma dirumahnya, secepatnya ia harus memutuskan sesuatu, dia harus tegas mengambil sebuah keputusan.
Tangan Annisa membuka gerbang rumah Salma, lalu Annisa memberi salam pada Satpam yang sedang duduk diposnya.
"Assalamu'alaikum," Annisa berdiri didepan pintu rumah Salma sembari mengulang salam dua kali diiringi bel rumah yang ditekannya.
Sebenarnya, Annisa mengunjungi rumah Salma tidak mengabarinya terlebih dahulu seperti biasa. Maka dari itu, Annisa harus menunggu ditambah teriakan salam ia laungkan, karena rumah ini lumayan besar.
Merasa belum sukses memanggil sang punya rumah, Annisa memutuskan untuk menelepon Salma. Tangannyapun merogoh tas sekolah yang ia hadapankan kedepan.
Namun, tiba-tiba pintu rumah terbuka, dan tampaklah sosok yang dicarinya. Iapun menghentikan niat yang hendak menelepon Salma.
"Wa'alaikumussalam. Maaf ya Ca, tadi nanggung bacanya, aku denger kok, ayo masuk," Ucap Salma dengan raut sesalnya.
"Iya Teh, Ica paham. Anak kuliah mah emang harus banyak baca," Annisa mengekori Salma setelah menutup pintu.
"Kok tumben, nggak ngabarin dulu," Tanya Salma menatap sekilas Annisa lalu fokus pada tujuannya.
"Iya Teh soalnya urgent," Jujur Annisa.
Salma membalikkan tubuhnya menghadap Annisa, setelah sampai didepan pintu kamarnya lalu menatap Annisa heran,"Urgent? Masalah apa?."
"Masalah masa depanku Teh."
"Lamaran Zaky?," Tebak Salma.
Annisa menghembuskan nafas beratnya lalu mengedikkan kedua bahunya pasrah. Salma yang mengerti maksud Annisa, menggapai tangan Annisa lalu menariknya memasuki kamar.
Salma menutup pintu kamar dan menghampiri Annisa yang sudah duduk dikasurnya, ia sengaja membawa Annisa kekamarnya tidak keperpustakaan, karena menurutnya ini lebih privasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHABBAH [SELESAI]
Spiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ "Aku mengkhitbahmu, karena ingin menghalalkan pandanganku kepadamu."- Fatih "Aku mengkhitbahmu karena Allah."- Zaky Hatinya sangat sulit memilih. Sangat sulit. Tidak ada yang memahaminya. Ia sangat bingung. Kar...