MAHABBAH [SELESAI]

13. Keputusan

Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.

Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.

😍

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Kapan? Kapan kita mendahulukan memenuhi perintah Allah diatas keinginan kita? Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan ganti dengan yang lebih baik."

-Syekh D.r Sa'ad Asy-Syitsriy Hafizullah(Dosen di King Saud University, Riyadh).

🌷🌷🌷

Diriwayatkan dari Said bin Musayyib Ia bercerita,"Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib suatu saat pernah memberi tebakan pada Istrinya(Fatimah Az-Zahra),'Wahai Istriku, siapakah wanita terbaik menurutmu?" Jawab Fatimah,'Wanita terbaik adalah mereka para wanita yang tidak melihat laki-laki, dan laki-laki tidak melihatnya.'

Mendengar jawaban Istrinya, Ali bergegas memberitahu Rasulullah Saw tentang jawaban Istrinya, lantas beliau bersabda:'Fatimah adalah bagian dariku.' (H.R Muslim Juz II hal 466 No.2449-94)."

Hadits dari Kajian Ustadzah Syifa memenuhi fikirannya, ini landasan baginya untuk memutuskan sesuatu yang mungkin dia juga tidak tau, alasan apa yang harus ia utarakan kepada pemberi amanah.

Ketika seseorang memutuskan sesuatu pasti timbul sebab dan barulah adanya akibat, alasannya nampak jelas, tapi bagaimna menjelaskan kepada manusia, itulah rintangannya.

Beginilah hidup didunia.

Apakah Akmal suka dengannya? Itulah yang paling membuat Annisa takut, jika memang benar, berarti dirinya adalah paling hina, telah menjadi fitnah bagi Akmal.

Menjauh darinya adalah solusi terbaik, lalu bagaimana menghilangkan fitnah itu?.

Haruskah dirinya menjadi buruk?, haruskah dirinya menjadi wanita zaman sekarang?, haruskah dirinya pindah ke Pesantren seperti yang dulu ia inginkan, tapi ia tidak ingin belajar terus tanpa mengamalkannya.

Itulah alasannya dulu untuk tidak menerima tawaran K.H Abdullah untuk masuk ke Pesantrennya.

'Ya Rabb, apa yang harus hamba lakukan, Ya Rahim bantulah hambamu ini,' Batin Annisa berdoa, ia ingin agar fitnah didirinya hilang, tapi bagaimanapun caranya, kodrat wanita adalah Fitnah bagi laki-laki.

"Ca, itu ditanya Umi!," Dina menyolek tangan Annisa, lamunan Annisapun buyar.

"Eh iya Umi, maaf Ica tadi nglamun," Ustadzah Faridah biasanya dipanggil Umi oleh muridnya.

"Pasti ada masalah nih makanya nglamun terus," Tanya Ustadzah Faridah mendapati wajah pucat Annisa seperti membenarkan pertanyaannya.

"Hmm, Umi Ica mau nanya," Annisa tidak mengindahkan perkataan gurunya, mungkin ia harus mencari jawaban dari orang yang berilmu.