Assalamu'alaikum teman-teman, saran dan kritiknya sangat aku tunggu!.
Perhatian! Baca ceritanya dengan tenang yak, Insya Allah bermanfaat.
😍
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
"Mba Ica kelas berapa?.""Kelas sebelas, semester dua."
"Ikut OSIS?."
"Enggak. Ikut Eskul wajib aja."
Nesa mengendarai Motor dengan sedang, itu yang membuat mereka terasa nyaman dengan obrolan ringan, walau angin dingin terus membuat Annisa memeluk erat tubuhnya.
"Eca kelas berapa?."
"Sebelas."
"Wahh, umur berapa?."
"Tujuh belas lebih satu hari."
"Maa syaa Allah, Barakallah fii umriikk. Berarti lebih tua dong, seharusnya Ica yang manggil 'Mba' sama Mba Eca."
Annisa mengernyitkan dahi, karena Nesa malah tertawa mendengar perkataannya. Kenapa semua anggota keluarga Fatih aneh?, terkecuali Ustadzah Faridah dengan suaminya.
"Iya, terima kasih. Masa calon kakak ipar manggil namanya aja?, apa nggak sopan?."
"Calon kakak ipar?."
"Iya. Mba Annisa Ramadhan."
Annisa bergeming bingung, untuk saat ini kepekaannya tidak berfungsi.
"Sudahlah jangan buat pusing. Emmm, daritadi aku Salfok sama jaket Mba Ica. Itu jaket kak Al?."
Annisa mengerjapkan mata, kesadaran dan kepekaannya sudah kembali lagi.
"Iya. Aku bilang, jangan manggil Mba. Cukup Ica aja ya."
Nesa malah tertawa puas.
Calon kakak iparnya ini benar-benar tidak peka, atas perkataannya tadi. Sungguh, Nesa semakin menyukai calon kakak iparnya ini yang polos.
"Kenapa tertawa?."
"Mmmm, lucu aja."
Annisa semakin tidak mengerti, lucu? Apanya yang lucu?. Daripada Annisa pusing sendiri, ia memilih diam, mendengarkan gelak tawa Nesa.
"Mba Ica itu calon kakak ipar aku, tapi lebih tua aku. Beginilah, jadinya bingung sendiri manggilnya mau apa..haha.."
Sekarang otak Annisa segar kembali dengan kepekaan normalnya, ia mengerti sekali perkataan Nesa.
Calon kakak ipar?.
Apa Fatih memberitahu semua keluarganya bahwa ia sudah melamar Annisa?. Dan memangnya Annisa akan menerima Fatih?. Sampai harus membingungkan sebuah panggilan nama yang belum terjadi.
"Calon kakak ipar?, Mba Eca. Aku belum menerima Kang Al, jadi manggilnya Ica aja ya," Tegas Annisa.
"Belum?. Berarti besar kemungkinan diterima dong," Dia kembali tertawa.
'Astaghfirullah, susah sekali menjelaskannya Ya Allah.'
🌸🌸🌸
Setelah membersihkan diri, dan memakai baju dengan rapih. Annisa bergegas menuju Mushola sendirian, ia berjalan dengan langkah besar. Karena saat ia tiba dipanti dengan Nesa, Adzan Isya sedang berkumandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAHABBAH [SELESAI]
Spiritualبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ "Aku mengkhitbahmu, karena ingin menghalalkan pandanganku kepadamu."- Fatih "Aku mengkhitbahmu karena Allah."- Zaky Hatinya sangat sulit memilih. Sangat sulit. Tidak ada yang memahaminya. Ia sangat bingung. Kar...