Dul ; Bandara Incheon

5.3K 450 23
                                    

***

Pukul setengah 8 pagi, pesawat Lana dan Ara mendarat di Bandara incheon Korea Selatan dengan selamat. Setelah check out, kedua gadis itu pergi ke 7eleven yang ada dilantai satu untuk membeli T-money dan mengisi saldo T-money mereka yang bisa digunakan untuk membayar bus dan angkutan umum lainnya.

"Isi 30.000 won aja ya?" tanya Ara dan hanya mendapatkan anggukan dari Lana.

Setelah selesai melakukan transaksi, Ara mengajak Lana keluar dari Bandara. Mereka pun berjalan menuju Lobby dengan kedua tangan sibuk menyeret koper yang lebih besar dari tubuh mereka sendiri.

"Laper gak?" tanya Ara lagi, dia merogoh tas selempangnya yang spacenya cukup besar. Mengambil sebungkus roti berukuran sedang dari sana.

"Dapet darimana?" Lana menerima roti itu dan membukanya. Gadis itu memakannya dengan lahap, sepertinya benar-benar lapar.

"Dari pesawat dong. Gue kan pinter, gak kayak lo."

Lana tidak peduli, yang penting dia senang sudah tiba di Korea. Tidak disangka semua impiannya terkabulkan meski harus menunggu lama.

Sesampainya di Lobby, Lana dan Ara tidak jadi melanjutkan langkah mereka saat melihat begitu banyak orang memadati tempat itu. Terutama didominasi perempuan yang berteriak heboh memanggil-manggil nama beberapa orang.

"BANGTAN!!"

"NAMJOONIE!"

"HOSEOK-AH!"

...

Lana berhenti menggigit rotinya. Tangan kirinya mengerat pada koper yang sedari tadi dia seret dari landasan. Wajahnya tampak seperti sedang berpikir.

"Nama yang disebut kayak kenal deh, ya kan Kak?" tanya Lana. Namun, detik selanjutnya dia melongo. Menyadari nama siapa yang di panggil para gadis itu adalah seseorang yang ia kenal sebagai idola sejuta umat.

Lana ingin teriak. Tapi lidahnya kelu bahkan hanya untuk berbisik.

"ANJIR ITU BANGTAN WOI SERIUSAN?!" Ara berteriak lebih dulu. Karena dia lebih cepat respon dari Lana yang sedikit lemot. Gadis bertubuh pendek itu meyikut lengan Lana agar dia segera kembali ke kenyataan.

"Ha?"

"AELAH ELU HA HE HA HE AJA! AYOK KITA IKUTAN NGEDEKET TAI GUE JUGA MAU LIAT MASA DEPAN!"

Ara menarik lengan Lana agar segera mengikuti gadis itu berlari mendekati kerumunan. Sementara, Lana malah tidak bergerak dari sana, seperti menahan tubuhnya untuk tetap berdiri disana dengan ekspresi melongo tidak percaya.

Hal itu sungguh membuat Ara kesal. Rasanya dia ingin menjambak bulu hidung Lana saking kesal dan gemasnya, "Heh ayo! Ngapain masih disana woi! Lana pliss!" mohon Ara.

Ara mencoba menarik lengan Lana sekali lagi dan itu berhasil. Lana akhirnya ikut berlari bersama Ara menyeruak dikerumunan. Berkat tubuh mereka yang pendek dan kecil mereka bisa menyusup sampai ke bagian paling depan.

Lana deg-degan tentu saja. Kopernya tertinggal di belakang bersama dengan koper milik Ara. Untungnya, negara Korea adalah negara teraman. Koper itu tidak akan hilang.

I Seoul You | JeonJungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang