Seo-reun Hana; Send

2K 161 3
                                    


***

Siang itu Lana keluar dari apartementnya bersama Ara untuk jalan-jalan menikmati hari libur mereka. Meski Lana malam nanti masih tetap bekerja di Minimarket.

Mereka memutuskan untuk pergi ke Myeongdong. Karena Ara bilang dia ingin shopping dan Lana pun juga ingin membeli beberapa skincare. Memang mereka adalah manusia-manusia berjiwa tidak tau diri. Padahal hidup saja luntang-lantung di Seoul dengan uang seadanya. Tapi malah ingin shopping. Yang pasti bisa membuat mereka khilaf.

Mereka bertemu dengan Yun Jae di halte. Laki-laki itu juga ikut karena ingin menemani Lana. Sang Nunna tercinta yang bilang masih butuh tour guide untuk pergi ke Myeongdong.

Laki-laki berkaos garis-garis itu langsung merangkul Lana dan Ara ketika melihat kedua gadis itu di halte. Lalu mereka naik bis setelah 3 menit menuggu.

"Nunna, Jungkook itu suka padamu ya?" tanya Yun Jae mengubah posisi duduknya menyerong ke arah Lana dan Ara yang duduk berdua.

Lana sontak tersenyum mendengar pertanyaan Yun Jae, "Tidak, kami hanya kebetulan bertemu beberapa kali." jawab gadis itu.

Yun Jae jelas tidak percaya, "Nunna kemarin benar-benar bisu ya?" tanyanya lagi dengan raut wajah polos yang bikin gemas.

Lana tertawa sambil mengacak rambut Yun Jae sementara Ara menatap keduanya bingung tidak mengerti.

"Tentu saja tidak Yun Jae-ah. Dia membodoh-bodohimu." terang Lana masih sambil tertawa.

"Yun Jae, jangan terlalu polos. Nanti kau ku gigit." celetuk Ara ikutan gemas walaupun tidak mengerti mereka sedang membicarakan apa.

"Ara Nunna memang hobi gigit orang ya?!" seru Yun Jae sambil meringis. Dia sedikit menghindar dari Ara yang tidak terlalu jauh darinya.

"Aigoo, aku bisa tidak rela jika kau berkencan dengan seorang gadis Yun Jae."

Lana tertawa saat pipi Yun Jae memerah karena ucapan Ara. Laki-laki itu memang terlalu polos. Membuat Lana dan Ara tidak pernah bosan bermain dengan Yun Jae.

Tidak beberapa lama kemudian mereka sampai di Myeongdong. Lana, Ara, dan Yun Jae disambut oleh banyaknya toko-toko yang menjual berbagai macam alat make up, skincare, pakaian dan sebagainya.

"Aku bisa gelap mata lama-lama berada disini." gumam Ara takjub.

Lana mendengus lalu gadis itu berjalan duluan kearah toko Nature republic. Sampai ada seorang wanita yang mulai menjelaskan produknya dan memberikan banyak sample pada Lana dan Ara yang menyusul di belakang. Sementara Yun Jae diam saja. Tidak mengerti.

"Ada telepon. Aku kesana sebentar." kata Lana saat ponselnya berbunyi. Sebuah telepon dari Jungkook yang malam tadi sudah meminta nomor ponselnya.

Lana menyingkir dari keramaian. Gadis itu mengangkat telepon.

"Yeoboseyo," sapanya.

"Lana, kau sedang dimana?" tanya Jungkook dari seberang sana.

"Myeongdong. Kenapa Kook?"

"Aku hanya mau bilang, hari ini aku dan member lainnya berangkat ke Hongkong untuk Tour." ucap Jungkook membuat Lana tersenyum.

"Aku sudah tau. Kalau kau lupa aku ini Army, Kookie."

"Lalu kenapa kau tidak meneleponku?"

"Untuk apa memang?"

"Harusnya kan paling tidak kau bilang 'hati-hati di jalan.' padaku."

"Ya sudah. Hati-hati di jalan, Jungkook."

"Sudah basi."

Lana tergelak mendengar dengusan Jungkook. Gadis itu membayangkan betapa lucunya wajah kesal Jungkook saat ini. Dia lalu berdehem pelan, sebelum kembali berucap.

"Jungkook-ah, hati-hati di jalan, makanlah dengan baik dan jaga kesehatanmu. Lakukan yang terbaik untuk para Army. Disini aku mendoakanmu."

"Arasseo. Sudah dulu ya, Annyeong Lana. Saranghae."

Setelah ucapan terakhir dari Jungkook itu, sambungan telepon terputus. Sementara Lana mematung di tempatnya berdiri usai mendengar kata terakhir yang Jungkook ucapkan untuknya.

Pipinya sontak memerah. Kau pasti tidak mengerti bagaimana rasanya mendengar kata seindah itu dari orang yang kau puja-puja hampir bertahun-tahun. Lana ingin merekamnya tadi kalau sempat.

Gadis itu menepuk kecil pipinya lalu senyum-senyum sendiri tanpa sadar ada yang mengintainya dari sejak Lana keluar dari rumah. Dia berjalan riang kearah teman-temannya yang sedang memilih-milih skincare yang bagus.

"Siapa?"

Ara bertanya dengan nada curiga. Sebab setelah menerima telepon wajah sahabatnya berubah lebih ceria. Usai pagi tadi dibuat pusing oleh pacarnya di Indonesia.

"Jungkook." jawab Lana dengan wajah yang kembali memerah.

"Nunna, kau kepanasan ya? Lepas saja jaket nya sini ku bantu." suara Yun Jae langsung menyambar. Laki-laki bersenyum manis itu segera mendekat ke arah Lana dan berniat melepas mantel tipis Lana yang panjang selutut. Yang langsung ditahan oleh gadis itu.

"Ani aniyaaa~. Aku hanya ngggg.." Lana bingung ingin menjelaskan apa kepada yun Jae yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Yun Jae-ah, dia itu sedang malu. Makanya wajahnya memerah. Itu reaksi alami jika suhu tubuh tiba-tiba naik. Umumnya dialami wanita." jawab Ara santai membuat Yun Jae manggut-manggut polos lalu tersenyum.

"Aku ingin membuat pipi Nunna merona juga, karena Nunna tampak manis saat seperti itu." ujarnya spontan. Yang mendapat elusan di kepala oleh Lana.

Sementara disebelahnya Ara mendengus. Lalu menyuruh Lana segera mencari skincare yang akan mereka beli.

***

Brak!

Lee Kyung yang sedari tadi sibuk dengan kamera akhirnya menggebrak meja tempat mereka berkumpul.

"Kapjagiya!"

Eun Ji dan Rae Na terkejut bukan main karena Lee Kyung benar-benar bertindak secara tiba-tiba. Sedari tadi ruangan itu hening dengan wajah masam yang beberapa hari ini seluruh penghuninya tampakkan.

Seul Bi menghela nafas lalu meletakkan kameranya di atas meja, "Ini sudah cukup. Aku mulai muak. Sebarkan saja ini." ujarnya dengan nada bicara tenang.

Gi Hyun menatap gadis itu, "Kau yakin?" tanyanya.

"Mereka bahkan kencan saat Jungkook selesai latihan. Kalau hubungan mereka berlanjut mungkin mereka akan menikah." sarkas Seul Bi.

"Mataku hampir bintitan saat JK hampir mencium gadis itu. Wuaa jebal! Kita sebarkan saja! Media bergerak terlalu lambat!" Lee Kyung berujar frustasi.

Rae Na dan Eun Ji mengangguk setuju. Gi Hyun membuka laptopnya dengan raut wajah serius. Dia membuka laman twitternya dan mulai menandai banyak foto Jungkook dan Lana yang sedang berdua. Wajah Lana pun terpampang jelas tanpa masker atau topi yang bisa melindungi.

"Foto yang sedang hampir berciuman itu kita jual saja ke awak media. Aku butuh uang untuk beli tiket tour Bangtan." kata Rae Na mengambil keuntungan.

"Iya, jual semahal-mahalnya!" Eun Ji ikut-ikutan.

"Jungkook itu tidak boleh berkencan. Aku tidak bisa merelakan gadis yang menjadi kekasihnya bisa hidup berbahagia dengan Jungkook." ujar Gi Hyun sambil mengetikkan caption pada fotonya.

Sudut bibir kanan gadis itu tertarik setelah membuat sebuah topik panas yang tinggal di kirim saja ke laman twitternya.

"Aku bisa membunuh gadis itu kalau mau."

Jari telunjuk Gi Hyun menekan opsi kirim di laptopnya dengan begitu ringan. Kelima gadis itu menyeringai, setelah foto itu benar-benar sudah...

Terkirim.

***

I Seoul You | JeonJungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang