***
Ara dan Namjoon memutuskan untuk pergi jalan-jalan saja malam ini. Karena kata Ara dia sudah cukup lelah hari ini dan ingin bersenang-senang. Dan pada akhirnya, Namjoon mengajaknya ke lingkungan sungai Han.
Gadis itu membuka seatbeltnya. Menghela nafasnya panjang-panjang lalu tersenyum senang saat melihat lingkungan Sungai Han yang cukup tenang tengah malam seperti ini. Menikmati malam musim gugur di kota Seoul yang selama ini diimpikannya.
Namjoon tersenyum lalu dia mengusap kepala Ara dengan penuh perhatian. Membuat mata Ara sedikit melebar dan pipinya mulai memerah.
Entah kenapa, Namjoon mulai punya kebiasaan melakukan skinship ringan seperti ini dengan Ara. Dia tidak tahu perasaan seperti apa yang ia punya untuk Ara yang dikenal sering bertingkah bodoh dan kadang sok dewasa olehnya.
Yang jelas Namjoon tidak pernah merasa risih dengan keberadaan Ara. Dia suka saat Ara mulai salah tingkah karena senyum atau perkataannya. Dia senang saat Ara berbicara sesuka hatinya. Tidak peduli tentang apa yang akan orang komentari dengan apa yang keluar dari mulutnya.
Ara seolah menjalani hidup tanpa beban. Menghadapi masalahnya dengan gamblang tanpa lari dan berusaha menghindari apa yang datang menghampirinya.
"Oppa, aku tidak suka di perlakukan seperti itu."
Nah kan, baru saja di bilang. Bagaimana nyatanya cara bicara Ara yang blak-blakan. Itu membuat Namjoon terkekeh lalu mendekatkan wajahnya pada Ara menggoda.
"Wae?"
"Aku takut jadi terbawa perasaan dan jadi bucin dengan oppa." jawab Ara polos.
"Bucin? Apa itu?"
"Budak Cinta. Anak remaja Indonesia biasanya bilang begitu."
Namjoon sontak tertawa terbahak-bahak. Membuat Ara menaikkan alisnya bingung kenapa Namjoon mesti tertawa padahal hal yang ia bicarakan tidak ada unsur humornya sama sekali.
"Yahh humornya anjlok," gumam Ara yang kini menepuk jidatnya sendiri.
Tawa Namjoon mereda saat Ara berbicara suatu hal aneh lagi walaupun dengan gumaman. "Apa tadi? Kau bilang apa? Humor-"
"Aniya aniya! Aku tidak bilang apa-apa! Ayo turun oppa!"
Ara membuka pintu mobil dengan terburu-buru. Gadis itu merasa Namjoon ini sedang stress karena terus tertawa saat dia bicara dengan bahasa Indonesia.
"Woaaaa chotaaa!" Ara berseru senang. Ngantuknya saat menunggu Lana pulang melayang begitu saja. Pergi bersama angin musim gugur yang menerpanya bersama Namjoon di lingkungan Sungai Han.
Perlahan pemandangan daun-daun pohon maple gugur disepanjang jalan membuat Ara semakin berdecak takjub. Di Indonesia dia mana pernah melihat yang seperti ini.
Kecuali, saat melihat daun pohon mangga yang sudah kering gugur jatuh slow motion dan nyangkut di rambut hitam legam milik Angga waktu mereka SMA.
Itu pun Ara akhirnya menyesal pernah jatuh Cinta semudah itu pada Angga yang malah keliatan dekil sehabis main futsal di lapangan sekolah saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fiksi Penggemar"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...