***"Kalian sedang apa disini?"
Pertanyaan pertama itu meluncur dari mulut Lana ketika Ara dan Hye Won tidak bisa diandalkan.
Jungkook tersenyum. Lalu merangkul Namjoon yang dua senti lebih tinggi darinya, "Aku kesini ingin memberikan hadiah untuk Ara-ssi. Kalau Namjoon hyung kesini sebagai hadiah untuk Ara-ssi!"
Jungkook mengeratkan rangkulannya membuat Namjoon merasa tercekik karena ulahnya.
"Heh kau hanya menjadikanku alasan kan? Mengaku saja." bisik Namjoon sembari mencubit pinggang Jungkook yang begitu dekat dengannya.
"Tidak. Ini Fanservice untuk Ara-ssi. Kita akan jalan-jalan bersama mereka mengelilingi Seoul." jelas Jungkook pada Namjoon membuat Lana, Ara dan Hye Won menganga lebar.
"Lana-ya aku sedang bermimpi kan?" tanya Hye Won sambil menyenggol lengan Lana.
"Aniyo. Ini nyata. Laki-laki itu tidak mungkin datang di halusinasiku hampir setiap waktu."
"Maaf aku tidak ikut menemani kalian hari ini. Sepertinya aku demam tinggi sampai berhalusinasi. Aku istirahat dulu."
Hye Won memberi salam kepada mereka lalu pamit masuk ke kamarnya. Masih mempercayai jika dia sedang sakit dan butuh istirahat.
"Hye Won-ah kau sehat-"
Lana mendesah lelah saat Hye Won sudah hilang dibalik pintu rumah. Jungkook menatap mereka bingung.
"Kenapa dia pergi?" tanyanya.
"Dia pikir, dia sedang berhalusinasi. Karena kalian ada disini." jawab Lana sembari menyampirkan lagi tali jumpsuitnya.
"Kalau begitu ayo kita keliling Seoul! Ara-ssi kenapa kau diam saja?"
"Tidak mungkin. Sepertinya aku masih didalam mimpi. Lana-ya tolong bangunkan aku, kita harus segera pergi jalan-jalan! Kenapa aku melihat Namjoon oppa disini. Aneh sekali."
"Kau sehat eonnie. Mereka memang disini, sepertinya kau harus terbiasa." kata Lana membuat Ara membulatkan matanya seperti hampir keluar. Itu mengundang tawa Namjoon yang sudah lepas dari rangkulan Jungkook.
"Ara-ssi ini aku. Namjoon oppa. Ku balas salam yang kau titipkan waktu itu." Namjoon mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ara yang tiba-tiba gemetaran.
Gadis itu menatap kosong tangan Namjoon yang besar dan terlihat nyaman untuk di genggam. Masih merasa mimpi bisa melihat Namjoon dari dekat seperti ini. Wajah tampannya benar-benar nyata dengan tinggi badan yang memang setinggi di pikirannya.
"Kau tidak mau menjabat tanganku?" tanya Namjoon sambil tersenyum kecil. Nada bicaranya menggoda.
Ara tidak juga bergeming. Dia ingin meraih uluran tangan Namjoon tapi entah mengapa tangannya terasa berat. Mati rasa, hanya untuk menjabat tangan seorang idola sejuta umat termasuk dirinya. Tidak, ini bukan sekedar hanya , ini luar biasa. Bisa melihat wajah tampan kedua manusia ini di depan mata sendiri rasanya keajaiban yang nyata.
Namjoon mungkin sudah lelah menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Jadi laki-laki itu menurunkan tangannya dengan senyum samar, namun detik selanjutnya dia menyambar tangan Ara yang menggantung di sisi kanan tubuh gadis itu dengan secepat kilat. Membuat Ara hampir semaput saat kulit mereka bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fiksi Penggemar"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...