***
Lima hari sudah Lana dan Ara menghabiskan waktu mereka di Korea. Mereka benar-benar pergi berwisata disamping masalah yang sedang di lewati oleh salah satunya.
Lana sudah mulai merasa nyaman lagi setelah beberapa hari dibebani pikiran dengan berita yang menyebar. Dia sudah berani tersenyum lepas dan kembali merecoki Ara.
Sore itu mereka sedang jalan-jalan ke perpustakaan paling besar di Seoul. Lana bilang dia ingin melihat tempat itu secara langsung, menyentuh buku-buku itu dengan jemarinya dan puas menganggumu hal yang selama ini dia suka.
Selepas itu, keduanya memutuskan untuk pulang. Namun, Lana izin ke toilet sebentar karena sudah tidak tahan lagi untuk buang air kecil. Dan Ara mengizinkannya. Membiarkan gadis itu menyelesaikan urusannya dengan toilet.
Sampai di toilet Lana yang terburu-buru meletakkan tasnya di dekat wastafel, menyalakan kran dan mencuci tangannya sebelum pipis di kamar mandi. Setelah itu dia masuk ke salah satu bilik. Melupakan tasnya yang diletak sembarangan di dekat wastafel.
Tanpa Lana sadari di luar sana seseorang masuk tanpa suara dan membuka tasnya yang berkunci klip. Dan tidak membuat suara apapun. Dia mengambil sebuah buku kecil yang berketerangan 'Passport' di kulit bukunya. Seseorang bermasker dan bertopi hitam itu merogoh kantong jaketnya yang juga berwarna hitam, meraih gunting dari sana.
Dengan agak susah dia memotong passport Lana menjadi terbelah dua.
Lalu memasuki barang itu lagi kedalam tas Lana dan keluar dari sana.
Waktunya berdekatan dengan Lana yang keluar dari bilik kamar mandi dengan perasaan lega. Namun, Lana tidak sadar bahwa telah terjadi sesuatu yang salah dengan tasnya. Gadis bertubuh kecil itu tetap mencuci mukanya dengan santai dan keluar dari toilet yang sepi untuk menghampiri Ara diluar.
"Ayo Kak Ara kita pulang, malem ini bebas aja mau kemana." kata Lana saat sudah bersama Ara.
Ara mengangguk saja. Menurut, karena seharian ini keinginannya sudah terwujud.
"Besok kemana?" tanya Ara sambil memberikan segelas styrofoam berisi susu putih hangat.
Lana meminumnya namun segera mengeluarkannya lagi sambil menahan muntah. Well, dia jelas tidak menyukai susu putih.
"KAK ARA KOK SUSU SIH?!" teriaknya heboh. Dia kira ini kopi. Karena Lana memang lebih suka minuman itu daripada susu dan soda.
"Lo minum kopi terus ntar ginjal lo rusak sebelum sempat dijual. Minum tuh sampe abis. Eneg juga gak papa biar lo mampus."
Emang kurang ajar.
Tapi Lana tidak pernah bertengkar hebat dengan Ara selama berteman. Lana yang kebetulan pemaaf selalu berbesar hati saat Ara sering memaki dirinya. Dan Ara yang kebetulan cuek, tidak ambil pusing saat Lana balik memakinya.
Hidup mereka sesimple itu.
Lana mendengus, tetapi dia tetap meminum susu itu walaupun sampai eneg.
Ara memang yang terbaik.
***
Malam ini adalah malam liburan terakhir di musim gugur bagi anak-anak Bangtan. Untuk menghabiskan waktu, mereka berkumpul di halaman belakang. Sambil memanggang daging dan minum wine bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fanfic"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...