Seu-mul Set; Kesempatan

2.1K 179 6
                                    


***

Lana keluar dari rumah Hye Won sambil membawa kopernya. Diikuti Ara dibelakangnya, gadis itu juga menyeret kopernya. Setelah berpamitan dan berterimakasih pada Hye Won dan ibunya, kedua gadis itu pamit untuk pindah ke apartement studio di lingkungan yang sama.

Hye Won bilang, dia tidak bisa mengantar keduanya karena harus berangkat kuliah di pagi hari. Dia mahasiswa tahun terakhir di kampusnya. Lana dan Ara tidak keberatan karena mereka juga tidak mau membuat Hye Won repot.

"Inget sandinya kan?" tanya Ara lalu berjalan beriringan dengan Lana.

"Iya, btw abis ini aku mau kerja. Nanti siang kita makan bareng yuk aku lagi kepengen Jajangmyeon." ujar Lana sambil menaiki anak tangga untuk sampai di apartemen studio mereka yang terletak di bagian teratas.

"Aduh gue udah janji sama Namjoon buat makan siang bareng. Gimana dong?" Ara meringis. Membuat Lana melotot di sebelahnya. Seolah bertanya 'Seriusan nih?!' tanpa suara.

Ara nyengir lebar, "Mian, gue baru bilang. Tapi suer kok gue gak cerita kalo kita gak bisa pulang ke indo." katanya.

"Ah molla, Jimin juga udah tau aku kerja part time di minimarket."

"HAH?! GIMANA BISA WOI?!"

Lana mengusap telinganya yang menangkap suara teriakan Ara yang tidak bisa di bilang santai itu. Dia mendengus lalu bahunya turun begitu saja.

"Dia dateng ke sana. Trus kaget liat aku pake rompi kerja sama nyapa dia. Ah bodo amatlah. Gak penting juga kan buat mereka kita bisa pulang atau nggak?" jawabnya lalu membuka pintu apartement setelah memasukkan pin.

Gadis itu menaruh kopernya ke sudut dekat lemari kecil- salah satu fasilitas yang ada di apartement studio ini. Ada meja belajar di dekat kasur dan kasur lipat yang cukup lebar. Dan dapur yang peralatan masaknya cukup lengkap.

"Kalo kata gue Jungkook pasti kepikiran sih kalo tau," Ara mengeluarkan opininya. Dia duduk diatas kasur.

"Jangan dudukin koper gue monyed." Lana mendengus lalu pindah tempat duduk yang tadinya sudah duduk manis di koper Ara.

"Yaelah ngegas."

Ara mencibir. Dia membuka kopernya dan mulai menyusun baju-bajunya.

"Makanya sih aku gak pengen Jungkook sampe tau. Kata Jimin, Jungkook bener-bener gak fokus pas hari pertama mereka latihan. Emang malam sebelumnya dia sempet ketemu aku." jabar Lana dia loncat ke kasur tapi malah kejedot dinding. Membuat gadis itu mengumpat kesakitan.

"Goblok sih." Ara tertawa sambil memakinya.

"Pas ketemu Jungkook lo bilang apa ke dia?"

"Minta putus."

"Tolol sia. Jadian aja nggak udah minta putus."

"Aku bilang udah cukup ketemu dia. Kita gak perlu ketemu lagi karena aku punya alasan sendiri. Tapi dia tetep aja bilang gak mau. Heran deh aku manis banget ya kak sampe Jungkook naksir begitu?"

"Manis gigi nenek lo."

"Kasar ih."

Ara mendelik. Dia menendang paha Lana yang sudah terlentang dikasur. Membuat gadis itu menoleh padanya.

"Udahlah pacaran aja sana sama Jungkook. Keano mah ntaran aja lo jadiin suami. Masih muda gini atuh. Udah mau kawin aja." kata Ara sok serius.

Lana memutar bola matanya malas, "Eh kampret, emang Jeka apaan di mainin gitu?  Emang Jeka mau jadiin aku pacar? Siapa tau dia cuma pengen temenan aja tapi aku gak bisa, takut ntar jadi baper trus ngarep. Keano tu udah segalanya, Kak. Makanya pas dia ngajak aku nikah akunya mau karena Allah udah ngerestuin. Lah sama Jeka bisa ribet lah nanti. Agama aja udah beda apa lagi perasaan." jelasnya.

I Seoul You | JeonJungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang