***
Jungkook masuk ke kamarnya dengan wajah berbinar-binar bahagia. Dia baru pulang pukul setengah tiga pagi karena terlalu larut dalam euforia perasaan yang semakin berkembang dengan Lana.
Jin dan Taehyung yang belum tidur juga karena Jungkook dan Namjoon belum pulang ke dorm padahal sudah larut, langsung masuk begitu saja ke kamar maknae itu setelah dia pulang.
"Dari mana saja?" tanya Jin tanpa basa-basi. Laki-laki itu sudah benar-benar khawatir sebab ini sudah pagi bukan malam lagi, dan Jungkook baru pulang.
Sementara, besok siang mereka akan berangkat ke Hongkong untuk tour.
"Memperjuangkan Cintaku pada Lana." jawab Jungkook melankolis. Lalu laki-laki itu tertawa sendiri.
"Halah Bucin!"
Jungkook, Jin dan Taehyung yang berada didalam kamar itu tersentak kaget saat suara berat milik Namjoon yang sepertinya baru pulang itu terdengar.
Wajah ketiga laki-laki itu tampak bingung. Yang jelas mereka tidak mengerti tentang apa yang diucapkan Namjoon. Laki-laki yang terkenal jenius itu memang cepat tangkap sekali jika diajarkan.
"Ngomong apa hyung?" tanya Taehyung dengan wajah kebingungan yang kelihatan konyol.
"Budak Cinta. Ara bilang begitu tadi saat aku menggodanya." jawab Namjoon sambil tertawa.
"Kau bertemu Ara? Tadi? Barusan?" tanya Taehyung langsung mendekat ke arah Namjoon. Kepo maksimal jika sudah menyangkut nama gadis itu.
Jungkook mendengus, ingin rasanya menjadi laknat dengan menendang ketiga manusia ini dari kamarnya. Karena ini sudah terlalu malam untuk membuka sesi tanya jawab atau bahkan sampai curhat.
"Iya, kenapa?" tanya Namjoon dengan nada malas.
"Kapan kalian akan bertemu lagi? Aku ikut ya hyung???" ucap Taehyung sambil menggoyangkan lengan kanan Namjoon. Matanya berbinar memohon.
"Terserah kau saja."
Namjoon akhirnya menyerah menghalang-halangi Taehyung untuk bertemu dengan Ara. Dia mulai menyadari jika cara seperti itu membuatnya terlihat sangat naif. Dia tidak suka Taehyung tertarik pada Ara tapi sementara dia sendiri tidak berani meyakinkan hatinya untuk mengajak gadis itu berkencan.
Taehyung bersorak senang. Dia bahkan hampir mencium pipi Namjoon jika saja laki-laki itu tidak langsung mendorong bibir Taehyung dengan telapak tangannya. Yang tanpa sadar membuat pipi Jungkook memerah karena teringat kejadiannya dengan Lana tadi di taman bermain.
***
"Gimana sih kamu? Kita gak mungkin bisa mengalami cacat proyek begini kalo kamu hati-hati menghitung porsi semennya! Sekarang liat sudah dua tembok yang roboh karena kekurangan semen. Ini jelas menghambat pembangunan proyek Keano!"
Keano hanya menunduk saat atasannya marah-marah tepat didepan matanya. Laki-laki tua itu sampai mengetuk-ngetuk meja saking kesalnya pada Keano yang menjadi penyebab proyek pembangunan cabang gedung perusahaan klien mereka cacat proyek.
Ternyata desain yang disertai beberapa jumlah porsi bahan material yang di cantumkan oleh Keano kemarin itu ada beberapa yang salah hitung dan malah berakibat fatal. Dua tembok yang baru di bangun kemarin malah hancur hari ini karena kurang semen.
Padahal Keano sudah memperkirakan hal itu dengan sematang mungkin. Ternyata kemampuannya belum sempurna.
"Kamu tau gak? Klien kita udah mulai gak percaya dan sepertinya bakal berhentikan kerja sama dengan perusahaan kita." lanjut atasannya lagi. Membuat Keano menjadi semakin merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fanfic"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...