***Malam itu sepulangnya Lana dari kerja di caffe dia berjalan gontai ke mini market tempat kerja selanjutnya. Dia tidak ingin naik bus dan memilih jalan kaki saja ke sana. Lagipula dia masih punya banyak waktu sebelum jam kerja.
Seharian ini Lana benar-benar jadi pendiam. Dia tidak banyak bicara dan melakukan tugasnya seperti biasa walaupun pergerakannya melambat.
Dia kalut dengan pikirannya sendiri. Tentang Jungkook dan perasaannya. Masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi hari ini.
Di dalam perjalanan melewati taman, ponsel Lana berbunyi. Ada telepon dari Keano.
Lana tersenyum lalu mengangkat telepon itu dengan suasana hati yang membaik. "Assalammualaikum, Kak?" ujar Lana manis.
Dia berhenti disalah satu mesin minuman otomatis di sisi jalan lalu membeli minuman soda disana.
"Wa'alaikumussalam, Lana. Apa kabar?" tanya Keano suaranya yang berat dan berwibawa namun hangat itu menyejukkan hati Lana.
"Alhamdulillah, Kak. Udah pulang kerja?"
"Belum. Kakak lembur hari ini, Klien nya minta desain yang ribet banget deh bikin pusing aja."
Lana terkekeh mendengar omelan Keano yang kedengaran kesal dengan kliennya. Suara laki-laki itu penuh sarat kelelahan.
"Udah atuh, kakak sodorin aja desain yang lebih simple tapi bisa di terima sama kliennya. Nanti kak Keano bisa sakit kalo dipaksain lembur terus." saran Lana. Dia meneguk sodanya sambil terus melangkah di taman.
"Iya, ini lagi aku usahain. Kamu teh beneran gak jadi pulang? Kok bisa sampe sobek gitu sih passport nya?" tanya Keano dari seberang sana.
"Gak tau aku juga. Sampe rumah udah robek aja. Ini juga udah di urus, katanya baru selesai tiga bulan lagi, Kak."
"Kalo masih gak bisa pulang, aku jemput aja, trus masukin kamu kedalam koper. Mau ya?" Keano tertawa meledek. Membuat Lana kesal dan mendengus.
"Masukin aja. Biar kamu dikira teroris."
Keano tertawa lagi. Diam-diam itu membuat Lana tersenyum setelah seharian ini dibuat cemas, ragu, lelah, dan pusing oleh masalah yang ia hadapi di Korea. Ingin rasanya berbagi dengan Keano tetapi dia tidak mau membuat laki-laki itu berpikir macam-macam tentang hal ini.
"Kamu lagi dimana?" suara Keano terdengar lagi.
"Di jalan. Aku mau kerja paruh waktu, deket apartement kok."
"Oh hati-hati. Btw, minggu depan kakak dapet proyek besar dari bos. Doain ya, semoga aku bisa kerjain dengan sempurna. Dan bisa nambahin uang gedung kita nanti."
"Aminn allahumma aminn. Aku selalu mendoakan Kak Keano kok disini."
"Yaudah, aku lanjut kerja dulu. Assalammualaikum, Lana."
"Wa'alaikumussalam."
Sambungan telepon terputus. Lana memasuki ponselnya kedalam saku celana jeans. Dan tetap berjalan demi menjernihkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Seoul You | JeonJungkook ✔
Fanfiction"BANGTANNNN!" "NAMJOONIE!" "SEOK JIN OPPAAA!" "HOSEOK-AHH!" Lana tidak tau apa yang sedang terjadi saat dia dan Ara baru saja check-out dari Incheon airport. Mereka menatap heran melihat lobby bandara yang dipadati begitu banyak orang terutama para...